Pelaku “Pasang Badan”, Petugas Kewalahan Bongkar Siapa Dalangnya

- Jumat, 10 April 2020 | 00:27 WIB
Salah satu tersangka narkoba yang diamankan.
Salah satu tersangka narkoba yang diamankan.

Tidak hanya Jakarta, Kaltim turut jadi pasar bandar narkoba sejak lama. Mudahnya barang haram itu masuk lantaran jalur perlintasan begitu terbuka. Terlebih, berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia.

 

SAMARINDAMemutus mata rantai peredaran narkoba di Kaltim, khususnya Samarinda, tak semudah membalikkan telapak tangan. Terhitung sejak Januari hingga Maret lalu, hampir 20-an kilogram narkoba jenis sabu-sabu masuk ke Kaltim. Catatan terbesar terjadi di pertengahan Maret lalu.

Kala itu Satresnarkoba Polresta Samarinda menggagalkan pengiriman sabu-sabu 10 kg yang hendak melewati Kota Tepian dengan tujuan Balikpapan.

Namun, hanya di level kurir hingga pengedar kelas teri yang diungkap. Petugas dari kepolisian maupun Badan Narkotika Nasional (BNN) kerap kewalahan untuk sampai ke bandar. “Lihat bagaimana sistem jaringan mereka, semuanya terputus, tapi mampu dikendalikan,” jelas Kasat Resnarkoba Polresta Samarinda Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo saat diwawancarai, belum lama ini.

Perwira melati satu itu menyebut, alasan petugas sulit “menggigit” bandar adalah para kurir atau pengedar “pasang badan”. “Mereka tidak saling kenal. Kalau pun kenal, pasti bungkam, anak dan istri para kurir itu ada yang menjamin. Nah, di dalam penjara mereka seperti tak terbendung,” ungkap Sigit.

Sistem jejak yang digunakan para pelaku dan menggunakan nomor telepon rahasia, memang tak mudah diungkap. “Sampai ke lubang semut bandar tetap saya kejar,” jelasnya.

Teranyar, barang haram dengan jumlah yang terbilang lumayan, yakni 1,4 kilogram sabu-sabu digagalkan BNN Kaltim di kawasan perbatasan Samarinda-Kukar (Anggana). Kabid Pemberantasan BNN Kaltim AKBP Halomoan Tampubolon menyebut, ada dugaan jalur tak terlacak di kawasan pesisir. “Itu berdekatan dengan sungai, bisa diketahui tantangan terberatnya adalah geografis. Karena Kaltim luas, jalur sungai dan darat bisa ditembus dari berbagai arah,” ungkapnya.

Terkait menggagalkan peredaran kristal mematikan sebanyak itu, dia menyebut Samarinda, Balikpapan, dan Kukar, masih tetap tujuan utama peredaran. Meski diklaim penyalahgunanya sudah berkurang, Tampu–sapaan akrab Tampubolon– menyebut, jalur perlintasan di Kalimantan juga terbilang nyama. “Dari Kaltara bisa langsung ke Sulawesi, begitu pun dari Bontang, Samarinda, dan Balikpapan. Artinya, semua jalur harus diwaspadai,” tegasnya.

Tampu menyebut, para kurir dan pengedar yang ditangkap, kerap tak mengaku siapa yang memerintah mereka. “Sistem ‘pasang badan’ ya, jaringan terputus juga ya,” jelasnya. Ia tak ingin terlena dengan wabah corona yang menyerang.

“Narkoba itu enggak kenal siapa yang ditarget, sama seperti corona. Makanya kami juga pakai prosedur untuk melawan mereka (pelaku narkoba),” pungkasnya. (dra/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X