BALIKPAPAN – Sebagai garda terdepan yang selama ini melaporkan perkembangan penanganan Coronavirus disease (Covid-19), jurnalis Kota Minyak juga menjalani pemeriksaan rapid test. Kegiatan ini berlangsung di RSUD Beriman, Balikpapan.
Ada pun sekitar 20 orang jurnalis menjalani pemeriksaan rapid test pada Rabu (8/4). Direktur RSUD Beriman Cokorda Ratih mengatakan, pihaknya mendapat arahan dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan untuk melakukan rapid test tersebut.
Sebelum pemeriksaan kepada awak media, rapid test sudah dilakukan dua kali pada pekan lalu. Sasarannya adalah mereka yang masuk dalam tracking. “Hari ini (kemarin), kami diberi tugas untuk pemeriksaan rapid test kepada jurnalis jumlahnya sekitar 20 orang. Pemeriksaan dilakukan oleh analis kami,” ucapnya.
Ratih mengungkapkan, total pemeriksaan rapid test yang sudah dilakukan di RSUD Beriman sekitar 75 orang. Sebelumnya pada pekan lalu, ada dua kali rapid test untuk mereka yang masuk dalam tracking. Rapid test pertama kepada 30 orang dan kedua untuk 25 orang.
“Kami awalnya diberikan stok 50 unit sebagian untuk petugas kesehatan yang kontak pertama dengan pasien Covid-19,” ujarnya. Sisanya rapid test diberikan kepada pasien yang datang ke rumah sakit. Yakni mereka yang dicurigai dan atas rekomendasi dokter yang merawat.
Dia menyebutkan, hasilnya selama screening terdapat satu pasien positif. Baik yang dari hasil tracking maupun pasien yang datang ke rumah sakit langsung. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Beriman. Ketika ada yang positif, pihaknya akan melaporkan ke DKK untuk tindak lanjut.
“Nanti DKK yang perlu kontak rumah sakit jika perlu penanganan lebih,” imbuhnya. Ratih mengatakan, rapid test ini bentuk screening awal. Ada yang cukup observasi di rumah sampai ada yang perlu di rumah sakit. Bergantung kondisi dan kebutuhan pasien.
Hingga kini, RSUD Beriman tidak membuka layanan rapid test mandiri. Semua yang menjalani rapid test sesuai permintaan DKK.
Sementara itu, pelayanan di rumah sakit tetap berjalan seperti biasa. Baik untuk pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan instalasi gawat darurat (IGD). Suasana memang tidak begitu ramai dari kondisi normal. Apalagi pengantar atau keluarga yang menemani pasien kini dibatasi. (gel/ms/k15)