Jangan Terlewat Jadwal Daftar Ulang

- Kamis, 9 April 2020 | 13:27 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA– Sebanyak 96.496 siswa dinyatakan lulus seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) kemarin (8/4). Dari jumlah tersebut, 25.398 siswa merupakan peserta pemegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah). Selanjutnya, siswa diwanti-wanti tidak lupa untuk verifikasi data.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih menjabarkan, tahun ini ada 489.601 siswa SMA, MA dan SMK dari 15.296 sekolah yang berhasil mengikuti SNMPTN. Dari jumlah tersebut, siswa paling banyak mendaftar ke Universitas Brawijaya (UB) dengan jumlah pendaftar mencapai 30.932 orang. Kemudian disusul Universitas Diponegoro 29.316 orang, Universitas Gadjah Mada 25.604 orang, Universitas Padjajaran 25.305 orang, Universitas Negeri Semarang 24.581 orang, dan PTN lainnya.

”Yang diterima total ada 96.496 dari 489.601 siswa,” ujarnya dalam konferensi pers lewat media internet, kemarin (8/4).

Dia menjelaskan, tahun ini, persentase peserta yang diterima sebesar 94,82 persen dibandingkan daya tampung sebesar 101.772 kursi di 86 PTN di seluruh Indonesia. Di mana, sekitar 26,32 persennya peserta KIP-Kuliah.

Lebih jauh, dari analisis tim LTMPT, ada sedikit perubahan jurusan favorit di tahun ini. Hal itu terlihat dari keketatan prodi yang muncul di SNMPTN 2020. Untuk prodi saintek, pilihan jatuh di jurusan teknik dan farmasi. Dia mencontohkan untuk jurusan Teknik Informatika, Universitas Padjajaran. ”Prosentase keketatannya 1,2 persen, artinya 1 banding 60 orang,” jelasnya.

Sementara, untuk prodi soshum, minat siswa masih berkutat di jurusan yang sama. Seperti manajemen, ilmu komunikasi, dan hubungan internasional. ” Manajemen Universitas Negeri Jakarta misalnya, presentasenya 0,94 persen. Berarti perbandingannya sekitar 1 banding 100 orang lebih,” paparnya.

Selanjutnya, dia mewanti-wanti agar para calon mahasiswa yang lulus SNMPTN ini rajin mengunjungi laman resmi masing-masing PTN yang dituju. Sebab, akan diumumkan kapan waktu proses daftar ulang dan verifikasi data. ”Setiap PTN beda-beda jadwalnya. Baca secara cermat persyaratannya. Ini sangat mempengaruhi kelulusan saudara diterima di PTN,” tegasnya.

Dia mengungkapkan, tak ada toleransi bagi siswa yang skip daftar ulang. Kursi mereka bisa dialihkan pada seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) nanti.

Bagi mereka yang bermasalah tentang dana, Nasih mengatakan, hal itu tak boleh jadi penghalang untuk daftar ulang nanti. Permasalahan dapat disampaikan pada pihak rektorat untuk kemudian mendapat kelonggaran cara pembayaran.

Di sisi lain, Ketua Lembaga Pembiayaan Pendidikan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Abdul Kahar mengungkapkan, sekitar 400 ribu beasiswa untuk mahasiswa tahun ini dalam program KIP-Kuliah. Jumlah ini sudah disesuaikan dengan kondisi saat ini, di mana banyak anak-anak yang terdampak karena orangtua di PHK atau dirumahkan akibat Covid-19.

”Dengan kondisi saat ini, akan ada pendatang baru diluar KIP SMA dan Madrasa. Karenanya, kita akan koordinasi dengan perguruan tinggi. Bisa verifikasi dan didaftarkan,” paparnya.

Ini juga berlaku untuk mahasiswa on going. Kahar mengatakan, sudah ada juknis yang disiapkan. Kriterianya pun sama, yakni memeiliki KIP SMP, SMA , atau Madrasa.”Tapi mungkin dipenjaringan sebelumnya gak masuk bidik misi. Jadi bisa daftar kembali,” katanya.

Lalu, lanjut dia, dapat diverifikasi kembali apakah keluarganya masuk keluarga prasejahtera atau program PKH. Jika keduanya tidak bisa dibuktikan, maka ada kriteria lain yang bisa digunakan. Yakni, pendapatan keluarga.

”Mana kala pendapatan ini dibagi per anggota keluarga tidak lebih dari 750 ribu per anggota keluarga,” tegasnya. Kemudian, pintu baru lainnya yakni mahasiswa yang orang tuanya kehilangan pekerjaan. ”Kita serahkan ke PT apakah layak untuk verifikasi nya,” ungkapnya. (mia)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X