JAKARTA– Persiapan untuk Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang memang terbengkalai gara-gara pandemi korona. Ketua PSSI Moch Iriawan juga tidak menampik hal tersebut. Hal itu diungkapkan dalam rapat virtual dengan anggota Komisi X DPR RI kemarin (8/4). Dia pasrah karena pendemi korona mmembuat renovasi stadion untuk venue terbengkalai.
Apalagi, kedatangan FIFA ke Indonesia yang rencananya pada akhir Maret batal. Hal ini membuat PSSI kian sulit. Sebab, PSSI tidak tahu stadion mana yang layak menurut FIFA. Dari 11 yang diajukan, FIFA hanya bakal memilih enam stadion saja .
Beruntung, PSSI sudah melakukan inspeksi mandiri pada 11 stadion. Karena itu, Iwan Bule-sapaan akrab Moch Iriawanmencoba mengirimkan seluruh berkas terkait hasil inspeksi kepada FIFA lebih dulu. ’’Walau tidak datang kami memang tetap mengirimkan berkas-berkas kesiapan stadion yang sudah dikunjungi oleh PSSI. Ini untuk memudahkan FIFA nanti,'' kata Iwan. ''Kami juga memaklumi, pada kondisi seperti saat ini, pemerintah pun masih belum bisa melakukan pembangunan, renovasi, maupun rehabilitasi stadion,” ujarnya.
Selain memikirkan masalah stadion, pihaknya juga memikirkan kelanjutan persiapan timnas Indonesia U-19 yang akan main di Piala Dunia U-20 tetap maksimal. Iwan berujar, PSSI sudah punya rancangan terkait training camp timnas usai pandemi korona.
Salah satunya adalah, menggandeng Dinas Kesehatan di setiap provinsi melalui Kemenkes RI. Kerjasama ini meliputi rapid test kepada punggawa timnas yang ada di daerah. ’’Agar pesepakbola dapat surat bebas covid-19 dari dinas kesehatan setempat,’’ ujarnya.
Selain itu, jika nanti jadwal TC sudah ditentukan, pihaknya bakal berkoordinasi untuk melakukan penyemprotan disinfektan lebih dulu. Baik di tempat para pemain timnas menginap hingga lokasi latihan. ’’Minimal dua hari sebelum para pemain, pelatih dan ofisial timnas masuk,” paparnya.
PSSI juga akan berkerja sama dengan beberapa pihak terkait pemahaman covid-19 kepada punggawa timnas. Hal ini dilakukan sebelum sesi latihan dimulai. Edukasi yang dilakukan terutama masalah makanan dan sanitasi diri. ’’Ini merupakan langkah persiapan agar nanti ketika pandemi mereda, Timnas bisa bersiap lagi,’’ ujarnya. (rid/bas)
