Lagi, Tiga Pasien Corona Sembuh, Jangan Ada Stigma Negatif, Masyarakat Harus Menerima

- Kamis, 9 April 2020 | 13:21 WIB
Setelah dinyatakan sembuh, Nency Uli (duduk tengah) telah keluar dari rumah sakit dan bertemu dengan keluarga di Kutai Timur.
Setelah dinyatakan sembuh, Nency Uli (duduk tengah) telah keluar dari rumah sakit dan bertemu dengan keluarga di Kutai Timur.

SAMARINDA–Pelan tapi pasti, upaya penyembuhan para pasien positif corona terus memberikan kabar baik. Kemarin (8/4), giliran tiga orang lagi dinyatakan sembuh dari virus corona atau Covid-19. Mereka semua berasal dari Balikpapan. Hasil ini membuat tenaga kesehatan di Kaltim telah berhasil menyembuhkan enam orang positif. Setelah sebelumnya pasien dengan kode Kukar 1, Bontang 1, dan Kutim 2 dinyatakan sembuh. 

Dijelaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kaltim Andi M Ishak, tambahan pasien sembuh dari Balikpapan adalah pasien BPN 1, BPN 3, dan BPN 6. Dia menjelaskan, pasien yang bisa dinyatakan sembuh adalah jika mereka sudah dinyatakan negatif pada dua kali tes terakhir. 

"Jadi, kalau baru satu kali negatifnya, belum dinyatakan sembuh. Tunggu hasil pemeriksaan swab selanjutnya," kata Andi, (8/4). 

Selain itu, penilaian dokter penanggung jawab jadi kunci. Dokter akan memeriksa dan menganalisis kondisi klinis pasien. Apakah sudah pulih atau tidak. Kedua hal ini harus bersinergi. “Dokter bilang ya, dan hasil pemeriksaan laboratorium juga sudah negatif dua kali,” imbuhnya. Andi melanjutkan, saat ini di Kaltim ada beberapa pasien positif yang tesnya menunjukkan hasil negatif Covid-19. Tetapi baru sekali. Jadi, pihaknya belum bisa menyatakan pasien sembuh. 

"Seperti yang di Samarinda, yang di Kukar juga. Di Balikpapan juga ada yang sudah negatif sekali. Tinggal tunggu hasil pemeriksaan selanjutnya," sambung dia. Mengenai riwayat pasien yang sembuh kemarin, pada pasien BPN 1 merupakan laki-laki 44 tahun. Pasien ini masuk klaster Bogor yang mengikuti seminar antiriba. 

Sementara BPN 3 juga berasal dari klaster yang sama. Pasien BPN 3 ini merupakan perempuan berusia 44 tahun.  Sementara pasien BPN 6 adalah laki-laki 34 tahun, yang memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta.  Selain tiga orang dinyatakan sembuh, satu pasien dalam pengawasan (PDP) juga dinyatakan negatif Covid-19. Dia adalah PDP yang dirawat di RS Siloam Balikpapan. Dari kabar gembira itu, ada kabar tak menyenangkan. Sebab, satu lagi orang dinyatakan positif. 

Dia adalah orang asal Kukar yang ber-KTP Jakarta dan bekerja di Kutai Timur. Selanjutnya, pasien pun disebut KTM 4 yang merupakan laki-laki 54 tahun. Dijelaskan Andi, pasien datang dari Jakarta melalui Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda pada 17 Maret dan melanjutkan perjalanan ke Kutai Timur untuk bekerja. Kemudian pada 19 Maret yang bersangkutan berobat ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda karena mengeluh pilek, sakit tenggorokan, dan sesak. 

Pasien lalu diminta isolasi di rumah. Dia pun pulang ke rumah orangtuanya di Kukar. Sepekan kemudian, batuk tak kunjung berkurang. Pasien pun berobat ke RS Dirgahayu pada 26 Maret. Lalu pada 27 Maret, pasien dirujuk ke RSUD AWS. Ditemukan gambaran pneumonia dan dilakukan swab. Lalu, pada 8 April, dinyatakan positif. Bertambahnya KTM 4 ini, membuat Kaltim memiliki 32 orang yang terkonfirmasi Covid-19.  

 

 Dukungan Keluarga Jadi Kunci

 

SETELAH dinyatakan sembuh pada Selasa (7/4), Nency Uli, pendeta di Sangatta,  Kutai Timur, telah kembali berkumpul dengan keluarganya kemarin. Sebelumnya, dia dirawat di ruang isolasi RSUD Taman Husada Bontang selama 14 hari. Kepada Kaltim Post, Nency menuturkan, beberapa hari ke depan, dia akan mengarantina diri dengan membatasi aktivitas di luar rumah. 

"Saya tidak mau memikirkan pekerjaan dulu, saya mau fokus karantina lagi 14 hari ke depan," katanya saat diwawancarai pada Rabu (8/4). Saat pertama kali dinyatakan positif corona, dia mengaku kecewa. Terlebih saat namanya disebut, membuat waswas 39 kerabatnya yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Semangatnya kian drop ketika melihat video dirinya dibawa ambulans menyebar di media sosial.

 "Saya kecewa, saya hanya ingin mengerjakan tugas, malah mendapat hal buruk. Saya langsung mengurangi melihat media sosial yang membuat semakin drop," ungkapnya. Namun, kata dia, hal itu hanya ketakutan sementara. Nency pun menggantungkan harapan pada Tuhan. Menurut dia, menjaga imun, iman, serta mengasihi dengan tulus menjadi langkah penyembuh yang efektif. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X