Biarawati Tak Terjangkit Covid-19

- Rabu, 8 April 2020 | 15:03 WIB

SAMARINDA–Pemberitaan tak sedap tentang kematian perempuan usia lanjut menyebar cepat di dunia maya. Dari kabar yang beredar, menyebut pasien perempuan yang berprofesi biarawati itu terjangkit Coronavirus disease (Covid-19) setelah menghadiri acara kapitel provinsi di Jakarta, 20 Maret lalu. Dalam masa perawatannya, perempuan tersebut meninggal pada Minggu (5/4). Pemakaman biarawati tersebut pun diisukan dilakukan sesuai protokol penanganan corona.

Namun, kabar tentang meninggalnya anggota Kongregasi Putri Reinha Rosari (PRR) karena Covid-19 dibantah pihak Rumah Sakit Dirgahayu (RSD).

Humas RS Dirgahayu dr Lucia Ristuti mengatakan, kabar yang beredar tidak benar. Hal itu setelah ditujukan hasil rapid test dan swab test (lihat grafis) yang dilakukan. "Meninggalnya kemarin (Minggu) sekitar pukul 15.00 Wita, yang jelas bukan karena Covid-19 dari hasil pemeriksaan juga negatif," kata Lucia, Selasa (7/4).

Namun, Lucia membenarkan bahwa pasien mendapat pertolongan medis di RS Dirgahayu. Sebelum bertandang ke rumah sakit milik Keuskupan Agung Samarinda, sempat melakukan isolasi mandiri dan menghubungi call center 112. "Beliau berobat tanggal 27 Maret. Tanggal 2 April masuk opname di RSD," ungkapnya.

Ditanya sakit yang dialami hingga menyebabkan meninggal, Lucia tak bisa memberikan keterangan tersebut. Hal itu lantaran masuk ranah rekam medis pasien. "Terkait itu rahasia, tidak bisa kami buka dan menyebarluaskan, nanti dijelaskan Dinas Kesehatan Samarinda dalam konferensi pers," pungkasnya.

Kabar tidak benar itu juga ditegaskan kembali oleh, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Samarinda, dr Osa Rafshodia dalam video konferensi, kemarin (7/4). "Soal kabar itu tidak benar, hal itu juga berdasarkan tes yang dilakukan," ucapnya mengklarifikasi.

"Masyarakat harus paham, RS Dirgahayu bukan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Karena yang menjadi rujukan adalah RSUD AW Sjahranie sehingga semua kasus (Covid-19) akan dirawat di sana," jelasnya.

Ditanya soal hasil swab test yang terbilang singkat, hal itu lantaran tes terhadap pasien tersebut telah diprioritaskan Diskes Samarinda. Sedangkan adanya riwayat perjalanan Jakarta, Osa tak menampik. Biarawati tersebut memang memiliki perjalanan dari Jakarta dan berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

"Karena punya riwayat perjalanan dari daerah terjangkit dan transmisi lokal, statusnya jadi ODP, tapi belum tentu positif Covid-19, pasien dalam pengawasan (PDP) pun belum tentu positif," tegasnya. Menanggapi video tenaga medis menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat memasukkan pasien ke ambulans yang beredar, Osa menerangkan hal tersebut merupakan langkah standar pencegahan pengendalian infeksi (PPI) wabah Covid-19.

"Kalau itu sudah merupakan prosedur standar, jangankan rumah sakit, puskesmas juga saat ini sudah mulai menjalankan prosedur PPI," tegasnya.

Menyikapi hasil pemeriksaan cepat, Plt Kadiskes Kaltim Andi M Ishak menuturkan, ada yang bisa dilakukan dalam waktu cepat. Namun, untuk kasus biarawati tersebut, Andi tak mengetahui pasti skala prioritas yang dimaksud. “Kami tidak tahu persis bagaimana penanganan biarawati tersebut, untuk Kaltim, untuk sampel resmi kami rujukannya ke Surabaya,” tegasnya.

Disebutkannya pula, hasil pemeriksaan swab bisa diperoleh dengan waktu yang berbeda-beda. Ada dua, tiga, sampai empat hari setelah lab masuk baru bisa diketahui. (*/dad/dra/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X