TANJUNG REDEB–Harga cabai di Pasar Sanggam Adjie Dilayas (SAD) Berau meningkat tajam, Selasa (7/4). Harga per kilogramnya bisa mencapai Rp 100 ribu. Jika normal, hanya Rp 45 ribu per kg.
Salah satu pedagang cabai di Pasar SAD Muhammad Ikhsan mengatakan, karena kekurangan stok, dan cabai mulai langka lantaran beberapa daerah Indonesia telah melakukan isolasi daerah karena adanya wabah corona.
“Karena menyambut Ramadan, sejumlah sembako naik termasuk cabai yang sekarang harganya semakin tinggi, karena kurangnya stok ditambah dengan adanya wabah corona,” ujarnya kepada Berau Post (Kaltim Post Group). Terlebih saat ini memasuki musim hujan, membuat para petani cabai memaksa panen lebih cepat lantaran tak ingin diserang hama. Dia menyampaiakan, naiknya harga kebutuhan pokok diakibatkan pasokan di pasaran menipis sejak adanya pandemi Covid-19, sehingga harga untuk cabai rawit meningkat tajam, serta beberapa hari lagi memasuki Ramadan.
“Bukan cuma Berau, menjelang Ramadan sejumlah daerah di Indonesia mengalami kenaikan harga sembako, karena ini merupakan hal lumrah bagi masyarkat,” jelas Ikhsan.
Sejak harga cabai mengalami kenaikan, dagangan mereka menjadi sepi, dan sebagai pedagang bingung karena daganganya tak laku, ditambah kurangnya warga yang berkunjung ke pasar karena takut terpapar corona.
“Bahkan ada pembeli yang hanya tanya dan langung pergi, mungkin karena cabai mahal. Ada juga pembeli yang bilang seperti harga cabai seperti harga daging sapi,” pungkasnya. (*fzl/dra/k8)