“Kopi” Miliaran Gagal Beredar

- Selasa, 7 April 2020 | 14:59 WIB
JALUR PERBATASAN: Petugas BNN Kaltim meringkus pengedar narkoba di kawasan poros Samarinda-Kukar (Anggana), Minggu (5/4).
JALUR PERBATASAN: Petugas BNN Kaltim meringkus pengedar narkoba di kawasan poros Samarinda-Kukar (Anggana), Minggu (5/4).

Setelah narkotika seberat 10 kg digagalkan Satresnarkoba Polresta Samarinda, kini giliran Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim yang menggagalkan barang haram serupa. Meski tak banyak, lembaga khusus itu mampu memutus jaringan narkoba lintas daerah.

 

SAMARINDA-Yamaha N-Max KT 6867 JO yang dikemudikan JL (20), memasuki kawasan perbatasan Samarinda-Kukar, tepatnya di Kecamatan Anggana. Membawa kardus, yang berisi puluhan bungkus kopi yang sudah dimodifikasi.

Alih-alih tak terdeteksi tim khusus BNN Kaltim, petugas yang mendapatkan informasi pun menghentikan laju kendaraan yang dikendarai pelaku. JL rupanya membawa 1 kg lebih sabu-sabu dalam kemasan kopi tersebut. Pelaku diringkus BNN Kaltim Minggu (5/4) sekitar pukul 17.30 Wita di Jalan Poros Samarinda-Anggana.

Kejadian tersebut bermula, adanya informasi dari masyarakat jika lokasi tersebut kerap adanya transaksi kristal mematikan. Rupanya, 20 bungkus sabu-sabu yang terbagi ke 10 bungkusan kopi dengan total 963, 84 gram, serta 10 bungkus sabu-sabu dengan berat total 502, 38 gram. “Ditotal keseluruhan 1.466, 22 gram,” ungkap Kabid Pemberantasan BNN Kaltim AKBP Halomoan Tampubolon. Selain itu, petugas menyita satu handphone serta Yamaha N-Max yang dikendarai pelaku.

Dijelaskannya, sebelumnya telah melakukan pemantauan selama dua pekan. "Jadi saat kami dapat informasi, pelaku melintas dari arah Samarinda menuju Anggana, kemudian kami ikuti, dan langsung mengamankan pelaku saat sampai di sebuah bangunan," ungkapnya.

Berdasarkan keterangan JL, dirinya hanya diminta untuk mengedarkan sabu-sabu tersebut. "Kalau dari keterangan awal pelaku diduga sebagai pengedar di kawasan Sambutan, Anggana, dan sekitarnya. Tetapi akan kami dalami lagi peran pelaku ini," tegasnya.

Selain kawasan Jalan Poros Samarinda-Bontang, poros Samarinda-Kukar tak luput dari pengawasan.

Ditanya keterkaitan jaringan narkoba sebelumnya yang tertangkap di Kalimantan Selatan, perwira melati dua itu belum bisa memastikan. Jika dilihat dari kemasannya, dipastikan berbeda. Namun, pihaknya masih mendalami keterkaitan itu.

Bukan hanya menjadi lokasi idaman para bandar, Kaltim juga terbilang jalur perlintasan paling nyaman. Pasalnya, sudah berkali-kali barang haram tersebut masuk dari jalur laut di Kaltara, tembus hingga Kaltim, bahkan bisa tiba hingga ke Sulsel.

Geografis yang serba terbuka, menjadikan barang haram itu tak mudah terlajak saat masuk ke Bumi Etam. (dra/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X