Senin (6/4) tepat tiga minggu Maria Darmaningsih serta dua putrinya, Ratri Anindyajati dan Sita Tyasutami, diumumkan sembuh dari Covid-19. Tepatnya, pada 16 Maret lalu Menkes Terawan menampilkan mereka ke hadapan publik dan menyampaikan kabar gembira tersebut.
Febry Ferdian, Depok, Jawa Pos
Ibu dan anak itu merupakan pasien pertama yang diketahui terserang virus SARS-CoV-2 di Indonesia. Sita sebelumnya disebut sebagai pasien 1, Maria pasien 2, dan Ratri pasien 3. Hari-hari setelah meninggalkan RSPI Sulianti Saroso mereka habiskan di rumah saja. Mengikuti imbauan pemerintah untuk tak keluar rumah dulu.
’’Karena kita tidak hanya bertanggung jawab pada diri sendiri, tapi juga lingkungan,’’ kata Ratri.
Ada saja kegiatan yang dilakukan untuk membunuh bosan. Ratri yang merupakan produser seni aktif di media sosial. Dia biasa mengadakan live di akun Instagram-nya. Selain menjawab pertanyaan netizen, dia menampilkan kemampuannya bermain piano seperti yang dilakukannya pada Minggu (5/4).
Ratri juga bergabung dengan sejumlah akun produk kesehatan dan membagi cerita kesembuhannya lewat live video tersebut. Bersama ibu dan Sita yang merupakan adiknya, hari Minggu itu mereka mengisi hari dengan melukis bersama di halaman rumah yang berlokasi di Perumahan Studio Alam, Depok.
’’Gw tinggal di luar Indonesia selama 5 tahun ke belakang. Gak sangka liburan pulang kali ini bisa dapat kesempatan untuk habiskan banyak waktu berkualitas bersama ibu dan adek,’’ tulis Ratri.
Dia juga bertanya kepada para pengikutnya apa saja kegiatan yang bisa dilakukan selama di rumah saja itu. Berharap ide yang datang bisa memberinya inspirasi. ’’Ini memang masa sulit untuk kita semua. Tapi, kalau kita pilih untuk tetap berpikir positif, pasti selalu ada hikmah di balik musibah ini, di balik situasi yang sangat tidak menguntungkan ini,’’ tuturnya.
Diwawancarai beberapa hari setelah jumpa pers dengan Menkes Terawan, Ratri bercerita bahwa dirinya termasuk pasien tanpa gejala. Pada Februari lalu dia tiba di Indonesia dari tempat tinggalnya saat ini di Wina, Austria. Niatnya liburan bertemu bersama keluarga.
Tiga hari di Jakarta, tubuhnya demam dan lemas. Namun, Ratri tak punya pikiran macam-macam. Apalagi, empat hari kemudian, dia sembuh.
Dua minggu setelah itu, tepatnya pada 2 Maret lalu, Ratri menerima kabar bahwa ibu dan adiknya positif korona. Pada hari itu dia langsung diminta tes. Hasilnya negatif. ’’Dua hari kemudian dipanggil untuk tes ulang dan setelahnya diketahui kalau saya positif,’’ ungkapnya.
Ratri bersyukur keluarganya mendapat banyak dukungan. Sehingga mereka bisa menjalani hari-hari kembali dengan baik. Tidak ada tetangga di kompleks yang mengucilkan atau memberikan label negatif. Hanya, memang mereka membatasi pertemuan karena sekali lagi juga ikut merasa bertanggung jawab terhadap kesehatan orang lain. ’’Semua penduduk sangat kondusif menerima dan kami bersyukur,’’ ungkap Maria.