Perjalanan Dinas Wakil Rakyat Dipangkas

- Selasa, 7 April 2020 | 14:36 WIB
Akses masuk Samarinda dari laut dan darat diperketat untuk menekan meluasnya wabah Corona. Pengendara mesti melewati pengecekan suhu tubuh di Gerbang Tol Palaran.
Akses masuk Samarinda dari laut dan darat diperketat untuk menekan meluasnya wabah Corona. Pengendara mesti melewati pengecekan suhu tubuh di Gerbang Tol Palaran.

SAMARINDA–Biaya penanganan wabah virus corona di Kaltim bakal habis-habisan. Persentasenya mirip di DKI Jakarta. Pemprov Kaltim telah melakukan realokasi dan refocusing belanja tidak terduga sebesar Rp 388,281 miliar. Hingga Senin (6/4), Rp 36,67 miliar sudah dialokasikan. Hal ini diungkapkan Gubernur Kaltim Isran Noor saat rapat dengan DPRD Kaltim dan jajaran SKPD.

"Dana ini kita gunakan dalam beberapa tahap. Dana yang sudah dialokasikan kepada lima SKPD senilai Rp 36,669 miliar. Saya mohon persetujuan ketua dan anggota DPRD untuk refocusing dari APBD ini agar segera dilaksanakan pengadaan terkait virus corona di daerah," ungkap Isran Noor. Dana tahap satu tersebut digunakan untuk pengadaan alat kesehatan, alat pelindung diri (APD), konsumsi, dan vitamin tenaga medis, operasional kesekretariatan Gugus Tugas Covid 19 Kaltim.

"Refocusing tahap dua Rp 351,612 miliar dari rasionalisasi 30 persen perjalanan dinas dan pemotongan hibah," sebutnya. Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK pun mengatakan akan siap membahasnya. Di sisi lain, pihaknya juga akan berkoordinasi baik dengan Pemprov Kaltim. "Segera kita agendakan untuk pembahasannya agar secepatnya disetujui," ujarnya. Sementara itu, kepada media Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan bahwa secara persentase, dana yang dialokasikan Pemprov Kaltim ini sama dengan Pemprov DKI Jakarta.

Dia memaparkan, APBD Jakarta Rp 87,95 triliun, kemudian mereka menganggarkan Rp 3 triliun untuk Covid-19. Artinya mereka menganggarkan 3,4 persen untuk Covid-19 dari total APBD. "Sementara kita menganggarkan 3,3 persen dari total APBD, artinya secara presentasi miriplah dengan Jakarta," kata Hadi saat diwawancara via aplikasi Zoom. Sedangkan, saat ini Rp 36,67 miliar yang tersedia berasal dari dana belanja tidak terduga Rp 19,533 miliar dan hasil refocusing kegiatan SKPD bersangkutan sebesar Rp 17,136 miliar.

Sementara itu, untuk refocusing tahap kedua senilai Rp 351,612 miliar akan diambil dari rasionalisasi 30 persen perjalanan dinas dalam daerah dan luar negeri Rp 148,40 miliar. Pos anggaran yang dikurangi untuk alokasi Covid-19 ini salah satunya SPPD. Termasuk SPPD tiga bulan perjalanan para anggota dewan. Lalu, pemotongan hibah Rp 75 miliar, dan pembatalan kegiatan Penas (Pekan Nasional Petani Nelayan) di Sumatra Barat senilai Rp 2,465 miliar. Juga ada pemotongan dan pembatalan kegiatan SKPD sebesar Rp 125,747 miliar.

Anggaran Rp 351,612 miliar itu akan digunakan untuk pengadaan APD, vitamin, rapid test atau tes cepat corona, dan peralatan kesehatan lainnya. Lalu pemberian insentif tenaga kesehatan, kemudian perbaikan prasarana dan sarana kesehatan lainnya. Selain itu, pihaknya akan menggelontorkan bantuan dampak ekonomi berupa bantuan langsung kepada masyarakat yang memiliki risiko sosial yang dikoordinasi oleh Dinas Sosial, juga stimulus untuk UMKM.

Saat ini, dari data Dinas Sosial, disebut Hadi, ada 96.111 jiwa yang terdampak. Diakui Hadi, kondisi akibat pandemi Covid-19 ini memang cukup berat bagi masyarakat. Pendapatan Kaltim pun berkurang 25 persen. Hingga saat ini, Kaltim belum mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pasalnya, pihaknya masih menunggu laporan terkait dinas terkait dari kabupaten/kota.

"Kalau Kaltim untuk keseluruhan PSSB, tidak. Yang masuk kategori rawan Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutim dan Kukar. Lima daerah ini ada yang positif. Silakan mengajukan (PSBB) itu. Konsekuensinya harus memang siapkan bantuan sosial jalannya secara bersamaan. Jadi, dengan PSSB, pasti ada konsekuensi ekonomi. Pasti kita siapkan bantuan untuk masyarakat terpapar," jelas Hadi.

Lima wilayah tersebut, disebut Hadi, sebagai zona berbahaya. Dia menambahkan, keputusan itu tidak boleh menimbulkan keresahan. Terutama masyarakat yang kerja harian. Penanganan masalah ini harus komprehensif. "Ini masalah bersama. Kita semua Tidak ada yang nyaman dengan kondisi ini. Maka konsekuensinya harus bersabar supaya kejadian ini cepat. Kita bertahan dua bulan saja PSSB. Bulan Juni-Juli kita rasakan. Bulan Juli musim panas. Membantu secara iklim bisa mengurangi penyebaran corona," pungkas Hadi.

 

Sementara itu, jumlah pasien terkonfirmasi positif corona di Kaltim kembali bertambah, Senin (6/4). Sebanyak enam orang dinyatakan terinfeksi. Penambahan itu membuat total kasus positif virus corona di Benua Etam sudah 31 orang. Dari beberapa klaster yang sudah ada, klaster Ijtima Gowa saat ini menunjukkan progres signifikan. Hingga kini, enam orang dari klaster ini terkonfirmasi positif. Satu di antaranya, wafat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Dipaparkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kaltim Andi M Ishak, enam pasien positif yang terbaru ini, dua orang berasal dari Balikpapan. Sementara, empat orang lainnya berasal dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Empat pasien positif di PPU ini berasal dari klaster Ijtima Gowa. Hingga saat ini, mereka tengah dirawat di RSUD Ratu Aji Putri Botung, Penajam.

Dijelaskan Andi, pasien pertama dari PPU atau selanjutnya PPU 1 adalah lelaki berusia 30 tahun. “Yang bersangkutan kembali ke PPU pada 23 Maret 2020. Kemudian, pada 24 Maret beliau berobat ke puskesmas karena batuk. Oleh (petugas) puskesmas, pasien disuruh isolasi ketat di rumah dengan pengawasan petugas,” terang Andi.

Hingga kemudian, sampai sepekan, keluhan tak juga pulih.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X