Dibikin Senang agar Imun Terjaga

- Selasa, 7 April 2020 | 14:21 WIB
-
-

MUHAMMAD Wahib Herlambang. Dialah salah satu pasien pertama yang ditetapkan mengidap Coronavirus disease (Covid-19) di Kota Minyak. Ketika mendengar kabar itu, Wahib malah lega. Bukan berarti dia tidak khawatir, namun ada hasil pemeriksaan yang jelas membuatnya tahu harus berbuat apa.

“Jangan sampai menulari orang-orang sekitar, jadi tahu harus isolasi. Saya ikhtiar dan pasrah kepada Allah saja,” tuturnya kepada Kaltim Post, Senin (6/4). Saat dihubungi melalui video call, Wahib menyebut, perasaan itu lebih baik dibanding saat masa menunggu hasil tes.

“Awalnya sempat isolasi di rumah empat hari, pertama kali swab, gejala juga tidak begitu terlihat,” sebutnya. Pria 44 tahun itu bercerita, perasaan campur aduk dan tidak karuan selama menunggu hasil tes. Menurut dia, saat seperti itu yang bisa membuat pasien drop.

Sejak awal menerima telepon kabar hasil pemeriksaan positif terinfeksi corona hingga proses isolasi sangat membekas dalam ingatan. Terutama kekhawatiran karena siapa yang harus menjaga keluarga ketika dia berada di rumah sakit dan tidak bisa apa-apa.

“Saya tidak bisa bayangkan sebelumnya berada di ruang isolasi. Ada rasa khawatir dan takut,” ucap owner Roti Gembong Kota Raja tersebut. Namun, dia bersyukur ketika berada di ruang isolasi, kondisinya sangat berbeda. Cukup baik untuk beradaptasi.

Dia telah menghabiskan waktu selama 16 hari di ruang isolasi RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan. Tepatnya berada di ruangan sekitar 3x5 meter. Ada fasilitas hiburan televisi, AC, sampai kamar mandi. “Selama dua minggu ini jadi pengalaman hidup. Saya merasakan begitu banyak berkah,” ujarnya.

Suami dari Musyarofah itu mengatakan, perjuangan melawan penyakit, yang terberat adalah perang mental. Akibat informasi yang berkembang luar biasa dan bisa membuat seseorang stres tingkat tinggi. Apalagi beredar video yang melaporkan kondisi terkini di rumah saat kabar positif itu begitu heboh.

“Saya dikabari kritis, meninggal, dan dijemput paksa. Jadi, tekanan begitu besar, astagfirullah,” ujarnya. Daripada fokus pada hal-hal buruk, Wahib memilih untuk menjaga kesehatan dan daya imun. Itu kunci untuk melawan perkembangan virus dalam tubuhnya.

Salah satu caranya tidak boleh stres. Dia mencoba membuat situasi sebaik mungkin dan senang. Walau secara manusiawi, wajar ada rasa sedih dan jenuh. Namun, dia berusaha semaksimal mungkin. “Saya serahkan kepada Allah. Dari sekian juta orang, saya dipilih untuk berjuang. Saya yakin ini takdir dan ada hikmahnya,” kata dia.

Ada berbagai cara yang dilakukannya agar tetap memiliki daya imun dan kesehatan baik. Pertama, dia tidak mau menyalakan atau mengakses informasi dari televisi. Apalagi banyak berita seputar penambahan pasien positif, kematian, dan semua berbau corona.

“Saya ingin memosisikan diri se-enjoy mungkin untuk bisa melawan kondisi ini. Berusaha riang gembira, komunikasi dengan keluarga dan teman,” ungkapnya. Dia bersyukur masih ada handphone yang bisa digunakan untuk komunikasi. Selanjutnya dia kerap mengisi waktu dengan olahraga. Cukup olahraga ringan yang bisa dilakukan di dalam ruang isolasi.

Bagian terpenting bagaimana membuat sirkulasi darah dalam tubuh lancar. “Saya olahraga dan buat video singkat dibagikan kepada teman-teman. Itu membuktikan kondisi saya baik,” sebut pria yang pernah menjadi atlet pencak silat pada PON Kaltim itu. Intinya bagaimana bisa enjoy dalam ruangan.

“Alhamdulillah saya bisa menjaga dengan kegiatan positif. Sekarang saya bisa keliatan tambah sehat dan bugar,” imbuhnya. Rasa optimistis juga datang ketika seluruh keluarga dan teman dekatnya memilki hasil tes negatif. Itu membuatnya semakin semangat untuk sembuh.

Kekuatan dia dapatkan juga dari siraman rohani. Komunikasi dengan ustaz membuatnya lebih tenang dan yakin. “Ustaz menenangkan kalau ini bukan aib, musibah dunia, saya diyakinkan dan mental terbantukan. Saya akhirnya bisa enjoy,” bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X