Mengubah Stigma tentang Kampung Kajang yang Berlabel Miring

- Selasa, 7 April 2020 | 13:16 WIB
UBAH STIGMA: Pengurus Rumah Kebun Squad memberikan materi kepadaanak-anak di lingkungan sekitar di bangunan bekas musala. LELA RATU SIMI/KP
UBAH STIGMA: Pengurus Rumah Kebun Squad memberikan materi kepadaanak-anak di lingkungan sekitar di bangunan bekas musala. LELA RATU SIMI/KP

Salah satu pemuda di Sangatta Selatan mencoba menggaungkan budaya literasi, dengan membangun taman baca di kawasan Kampung Kajang. Daerah yang merupakan eks lokalisasi tersohor di Kutim. 

 

LELA RATU SIMI, Sangatta

 

PERUBAHAN demi perubahan mampu dihadirkan tiga pemuda. Muzhaf, Wulan, dan Ajeng. Muzhaf, anak kampung yang hanya berbekal ilmu pengetahuan literasi yang diraih selama mengenyam pendidikan di Jogjakarta, bertekad membangun kampungnya dari paradigma masyarakat, yang kerap menganggap remeh anak-anak dari daerah itu. 

Untuk diketahui, anak-anak yang berasal dari kampung tersebut kebanyakan hobi berjudi, meskipun tergolong dalam skala kecil. Namun, kekhawatiran itu dianggap pria 23 tahun tersebut akan berlarut-larut dan semakin parah jika dibiarkan. 

"Saya dan dua teman berunding, pada 18 Februari 2018 kami coba mendirikan Rumah Kebun Squad, tujuannya supaya bisa menghimpun anak-anak muda di sini (Kampung Kajang)," katanya saat disambangi. Hanya menggunakan bangunan kayu bekas musala yang mulai usang, hal itu tidak menyurutkan semangat ketiganya. Di tempat berukuran 6x6 meter persegi itu mereka mengumpulkan dan menyusun buku-buku hasil pemberian donatur.

Meski terkadang lebih banyak buku bekas, ilmu yang ditularkan diharapkan lebih membekas. "Memang agak sulit mengajak orang gemar membaca, tapi kami pakai trik, kadang mendongeng bahkan mengundang narasumber yang punya wawasan lebih," tuturnya.

Banyak tokoh yang telah menyambangi tempat ini, seperti Kasatresnarkoba Polres Kutim Iptu Chandra Buana, Ikatan Alumni ITB, KKN Unmul, serta stakeholder lain, semata untuk berbagi wawasan pada anak-anak generasi penerus di daerah ini, agar tak terjerumus pada kenakalan remaja.

Terlebih di lingkungan Rumah Kebun Squad, didominasi pelajar yang baru tumbuh besar. "Meski tidak banyak ya minimal setiap hari ada lima anak yang datang. Sebulan malah bisa menembus 30-an anak. Itu juga anak yang itu-itu saja, atau ada tambahan, bergantian," paparnya.

Kegiatan lain coba diinovasi, pentolan Rumah Kebun Squad, salah satunya program Lingkar Etam Mengasah (LEM), yang diadopsi dari kawan KKN Unmul telah dilaksanakan setiap pekan. Kegiatan berbahasa Kutai yang artinya lingkaran kita belajar itu berisikan pemateri untuk menyampaikan apa saja, semata untuk membangun pola pikir anak.

"Kami berupaya cari link agar dapat narasumber yang menarik, biar anak-anak di sini senang belajar, dan mereka sangat antusias," jelasnya.

Keberadaannya yang hanya berjarak sekitar 500 meter atau di tengah-tengah dari pusat lokalisasi Kampung Kajang, awalnya kerap dipandang remeh oleh orang sekitar. Namun, kata Muzhaf, hal itu yang memacu adrenalin untuk semakin berani memajukan daerah untuk mencerdaskan bangsa.

"Anak-anak di sini itu kalau ngomong bahasanya agak kasar. Salah satu tugas kami, ya mencoba menanamkan tata bicara yang lebih sopan. Alhamdulillah sekarang lebih baik," tegasnya. Meski begitu, masih banyak PR yang akan dibenahi. Salah satunya meningkatkan giat membaca. Sebab, di Kutim minat membaca masih sangat rendah, sekitar 0,01 persen. Hal itu sesuai penjelasan pemberitaan yang disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Kutim Suriansyah belum lama ini.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X