SAMARINDA - Perkembangan kasus positif covid-19 di Kaltim menjadi 31 kasus pada hari Senin (6/4/2020). Bertambah 6 kasus terdiri 2 kasus dari Balikpapan dan 4 kasus dari Panajam Paser Utara (PPU).
"Empat kasus positif tambahan di PPU merupakan pelaku perjalanan dari Gowa. Hingga hari ini di Kaltim terkonfirmasi pasien positif covid-19 ada 31 kasus, pasien sembuh 2 dan meninggal dunia 1 kasus," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak.
Keempat pasien positif covid-19 mengikuti kegiatan sama Ijtima Dunia 2020 di Gowa namun kepulangan ke PPU berbeda waktunya.
"Pasien PPU 1 merupakan laki-laki 30 tahun kembali tanggal 23 Maret 2020. Tanggal 24 Maret ke Puskesmas karena ada keluhan batuk. Lalu, disarankan isolasi di rumah dan diawasi oleh petugas," ujar Andi M Ishak.
Isolasi di rumah tak membuat kesehatan PPU 1 membaik. Kemudian tanggal 31 Maret, dilakukan rapid test menunjukan negatif tetapi keluhan batuk belum hilang.
"PPU 1 lalu dirujuk ke rumah sakit. Hasil foto bronko menunjukan gejala pneumonia dan dilakukan tes swab dikirim ke laboratorium Balitbangkes dan hari ini menunjukan positif. Pasien kini diisolasi di rumah sakit Aji Putri Botung," kata Andi
Adapun, 3 pasien positif covid-19 yaitu pasien PPU 2 seorang laki-laki 16 tahun, PPU 3 seorang laki-laki 17 tahun dan PPU 4 seorang laki-laki 19 tahun.
"Tiga pasien positif ini kembali tanggal 24 Maret ke PPU. Ketiganya ini hasil tracing dari PPU 1 melalui screening dan rapid test menunjukan hasil positif. Lalu, hari ini uji laboratorium hasilnya positif covid-19," kata Andi.
Lebih lanjut, hasil tracing dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kota se Kaltim telah mendata 639 orang. Dari jumlah tersebut, sudah ada 18 orang ditetapkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"7 PDP di PPU dari klaster Gowa ada 4 yang positif covid-19. Yang lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium. Begitu juga 6 PDP di Berau masih menunggu uji laboratorium. Dan semua PDP dari klaster Gowa dirawat di ruang isolasi. Sedangkan, mereka yang telah ditracing memiliki gejala covid-19 kita naikan menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP)," kata Andi. (mym)