Kenangan Bersama Keluarga Jadi Motivasi Lewati Masa Kritis

- Senin, 6 April 2020 | 15:07 WIB
Yunan Helmi (kanan)
Yunan Helmi (kanan)

Dari ruang isolasi, Yunan Helmi mengabarkan kondisinya sudah sangat baik. Kenangan bersama keluarga, ingatan tentang pertandingan yang pernah dijalani, melipatgandakan motivasi asisten pelatih Barito Putera itu melewati masa kritis.

MIFTAKHUL F.S., Surabaya, Jawa Pos

DEMAM tinggi kembali menyelimuti tubuh Yunan Helmi. Kali ini disertai rasa gatal di tenggorokan. Mirip gejala orang yang terpapar virus korona baru.

Asisten pelatih Barito Putera itu berusaha menguasai diri. Menenangkan pikiran. Dan, yang awal tebersit dalam benaknya adalah kesehatan keluarganya. Juga, keselamatan orang-orang yang dicintai.

Dia pun bergegas pergi ke Rumah Sakit Suaka Insan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tempat sehari sebelumnya dia pulang dari sana.

Lagi-lagi, kesehatan keluarga dan keselamatan orang-orang yang dicintai yang menyembul kali pertama ketika dokter menyarankannya untuk diisolasi. ”Dengan kesadaran penuh, saya langsung menerima saran dokter tersebut,” kata Yunan.

Pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur, itu pun langsung ”dilarikan” ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, Banjarmasin. Rumah sakit rujukan itu telah menyiapkan ruang isolasi untuk menangani pasien yang terpapar virus korona penyebab Covid-19.

”Saat ini saya masih di ruang isolasi. Saya di sini sejak 14 Maret,” ucap dia saat kami berbincang lewat telepon Sabtu siang (4/4).

Sebelum jatuh sakit lagi dan harus dirawat di ruang isolasi, Yunan sempat sepekan menjalani perawatan di RS Suaka Insan. Saat itu Yunan demam tinggi. Awalnya dokter mendiagnosis laki-laki 45 tahun tersebut terserang demam berdarah.

Sebab, trombositnya turun. Diagnosis itu sama persis dengan diterimanya saat periksa di klinik dekat mes Barito di Banjarbaru.

Sepekan Yunan mendapat perawatan. Trombositnya naik. Kondisinya kembali stabil. ”Saya diizinkan pulang. Tapi, baru sehari di rumah, saya demam tinggi lagi,” ungkapnya.

Yunan kali pertama merasakan demam dua hari sepulang dari Madura. Atau tiga hari selepas Barito dijamu Madura United pada 29 Februari 2020.

Mantan asisten pelatih timnas U-23 tersebut sempat mengira itu demam biasa. Namun, ketika laga Barito kontra Bali United digelar di Stadion Demang Lehman, Martapura, pada 6 Maret 2020, demamnya makin tinggi.

Meski demikian, Yunan memutuskan tetap ikut mendampingi tim. ”Baru setelah pertandingan saya periksa ke klinik dekat mes. Trombosit saya turun,” ujarnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X