Hindari Membaca Kabar Buruk, Pilih Tak Aktif di Media Sosial

- Senin, 6 April 2020 | 14:35 WIB
BANGKIT DARI KETERPURUKAN: Arniwati yang diwawancarai di kediamannya di Bontang.
BANGKIT DARI KETERPURUKAN: Arniwati yang diwawancarai di kediamannya di Bontang.

Tidak ada gejala bahwa tubuhnya dihinggapi virus membahayakan. Media sosial (medsos) membuatnya kalut, tapi dukungan keluarga mengembalikan semangatnya.  

 

EDWIN AGUSTYAN, Bontang

 

AKTIVITAS Arniwati tidak ada yang berubah sejak kembali ke Bontang pada 12 Maret lalu. Dia tetap bekerja seperti biasa di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang. Berkumpul dengan keluarga. Sesekali melepas penat dengan kerabat.

Sampai pada 20 Maret, dia diminta tidak berangkat kerja. Menunggu tim kesehatan datang ke rumahnya di bilangan Kelurahan Bontang Baru. Itu berdasarkan hasil pelacakan terhadap Yuyun Nurhyati, pasien positif corona yang dirawat di RSUD AM Parikesit, Tenggarong Seberang. Di mana pasien tersebut dan Arniwati pernah berada di ruangan yang sama dalam acara yang digelar KPU.

Perempuan 24 tahun itu diperiksa suhu tubuhnya. Tekanan darah. Namun, ada yang berbeda dari petugas yang datang. Menggunakan alat pelindung diri (APD) dan tidak melakukan kontak fisik. Hasilnya normal. Tapi Arni --sapaan akrab Arniwati-- tetap diminta datang ke RSUD Taman Husada.

Di rumah sakit pelat merah itu, pemilik senyum manis tersebut kembali menjalani serangkaian pemeriksaan. Termasuk menjalani swab hidung dan tenggorokan. Hasilnya harus dirawat. Tapi karena hemoglobin (Hb) atau sel darah merah yang rendah. Normalnya berada di angka 12-16 gram/desiliter. Sementara Arniwati hanya 5,7 gram/desiliter. “Untung saja saya ditahan (opname), kalau tidak bisa lebih buruk,” kata Arniwati, saat disambangi di kediamannya, kemarin (5/4).

Saat itu, Arniwati sudah berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Walau dia tidak merasakan gejala terjangkit corona. Dengan dirawat di rumah sakit, dia merasa lebih aman dan nyaman. “Memang saat itu belum ada hasil kalau saya positif, tapi untuk jaga-jaga saja,” terangnya.

Pada 23 Maret sore Arniwati berada dalam kecemasan. Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memberikan keterangan pers bahwa ada satu pasien positif corona. Media memberitakan. Namun, yang membuatnya risau adalah medsos.

Media sebagian besar tidak menyebutkan identitas pasien. Namun di medsos, fotonya sudah berseliweran. Tapi dengan keterangan yang salah. Mulai nama, umur, sampai memiliki anak. “Saya tidak punya anak. Belum menikah,” tuturnya.

Inisial A yang ditulis beberapa media turut membuatnya bingung. Pasalnya, saat itu rekan kerjanya yang juga komisioner KPU Bontang, Antoni Lamini juga masuk dalam orang dalam pemantauan (ODP) dan dirawat bersama. Apalagi dia sempat diperbolehkan pulang karena Hb sudah normal. “Saya sempat tidak percaya, karena informasi di medsos itu hoaks. Tapi yang menguatkan (kalau dia positif) adalah disebutkan pasien itu perempuan,” ungkapnya.

Selama tiga jam dia menunggu kepastian. Galau. Baru pada malam hari, Arni diberi tahu dirinya positif Covid-19. Saat itu juga dia masuk ruang isolasi. “Tapi tidak seperti yang beredar di masyarakat luas. Saya dilayani dengan baik oleh dokter dan perawat,” katanya.

Di ruang sekitar 4x4 meter itu dia berbagi tempat dengan satu pasien positif lainnya, asal Kutai Timur. Antara ranjang Arni dan pasien lainnya terdapat sekat dari kaca. “Kami saling menguatkan untuk bisa sembuh,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X