Meski wabah Covid-19 meluas secara masif di Samarinda. Dari lima kasus, empat orang telah dinyatakan positif terdampak Covid-19. Kendati demikian tak membuat seluruh akses menuju ibu kota Kaltim dibatasi. Akses menuju Kota Tepian masih dapat dilalui melalui perairan maupun udara.
SAMARINDA– Ahad (5/4), Kapal Motor (KM) Queen Soya kembali berlabuh di Pelabuhan Samarinda. Sebanyak 284 penumpang asal Parepare, Sulawesi Selatan, tiba sekitar pukul 11.00 Wita. Penumpang yang tiba terlebih dahulu diperiksa oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas IIA Samarinda.
Kepala Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan M Karyadi mengatakan, 206 diberikan kartu kewaspadaan atau Health Alert Card (HAC). Bahkan, saat diperiksa tiga di antaranya mengalami demam. Ketiganya merupakan warga Kutai Kartanegara (Kukar). "Masih demam, belum ada gejala lainnya," ucap dia.
Kartu yang diberikan ke ketiga warga Kukar itu diserahkan kepada Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim. Sedangkan status ketiganya dikategorikan orang dalam pantauan (ODP). "Dari Diskes Kaltim yang akan meneruskan ke Diskes Kukar, untuk dilakukan pemantauan karena berstatus ODP sesuai kriterianya dan telah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis," jelasnya.
Dia menambahkan tidak seluruh penumpang diberikan HAC karena penumpang lainnya langsung naik ke perahu kayu, sehingga tak bisa dipantau. “Kendala kami seperti itu, jadi susah terjangkau semua, tinggal kesadaran dari masyarakat saja, mau memeriksakan diri," pungkasnya.
Ditemui terpisah, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas IIA Samarinda Capt Dwi Yanto menerangkan, jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal di Pelabuhan Samarinda tetap berjalan normal. "Sementara masih rutin belum ada perubahan," ucapnya.
Ditanya adanya permohonan pemkot untuk melakukan pembatasan, Dwi mengatakan, hingga saat ini belum ada. Jika nantinya ada permohonan pembatasan. "Permohonan kan bukan ke kami. Kami bukan pemilik kapal," tutupnya. (*/dad/dns/k8)