Dampingi Anak Belajar Online, Bangun Fondasi, Jangan Terbebani

- Senin, 6 April 2020 | 12:08 WIB
DAMPINGI: Selama belajar di rumah, kedekatan antar orangtua dan anak bisa meningkat. Penting untuk orangtua mendampingi anak selama belajar di rumah dan ikut memahami materi. UNSPLASH.COM
DAMPINGI: Selama belajar di rumah, kedekatan antar orangtua dan anak bisa meningkat. Penting untuk orangtua mendampingi anak selama belajar di rumah dan ikut memahami materi. UNSPLASH.COM

Secara serentak, kegiatan belajar-mengajar di sekolah dihentikan sementara. Pembelajaran beralih ke online karena virus corona. Meski belajar online bukan hal baru, hal tersebut jadi pengalaman baru orangtua dalam membimbing anak di rumah. Bagaimana seharusnya orangtua bersikap?

IMBAUAN pemerintah untuk mengarantina diri sendiri sudah ditegaskan sejak jauh hari. Satu-satunya cara agar kegiatan belajar-mengajar (KBM) tetap berjalan yakni dengan belajar online. Hal itu menjadi tantangan di ranah pendidikan. Sebab, selama ini sudah terbiasa dengan kegiatan tatap muka di sekolah. Orangtua pun jadi kunci. Harus memantau dan membimbing KBM anak selama di rumah. Namun, tak bisa dimungkiri ada orangtua yang turut ditimpa kebingungan bahkan panik.

Disampaikan Wahyu Nhira Utami, psikolog klinis, cara pendampingan anak berbeda di setiap usia. Salah satu contohnya siswa kelas 1–3 SD, memang masih butuh banyak bimbingan. Kadang belum bisa dibiarkan belajar mandiri. Menurut Nhira, yang paling penting adalah sudut pandang orangtua. Pandemi virus corona jelas bukan sesuatu yang tidak normal. Banyak perubahan terjadi. Orangtua pun mesti mengalami. Misal, harus bekerja dari rumah dan memaksimalkan teknologi. Anak juga mengalami hal serupa.

“Anak dan orangtua butuh penyesuaian. Pemikiran pasti berbeda. Orangtua bisa berpikir, di kondisi seperti ini hanya perlu beradaptasi. Virusnya segera hilang. Kalau anak, dia pasti berpikir mengapa geraknya terbatas di rumah saja dan tak bisa bertemu teman,” jelas Nhira dihubungi Kaltim Post awal pekan lalu.

Sebelum mengajari dan membimbing anak belajar, orangtua harus memastikan agar anak bisa beradaptasi di situasi ini. Beri tahu dengan cara sederhana seperti pentingnya mencuci tangan, membuat mereka aman dan nyaman, sampaikan fakta jujur, menceritakan hal inspiratif, atau terbuka dengan pertanyaan anak seputar apa yang terjadi. Orangtua harus menjelaskan lebih dulu atau mencari tahu seberapa banyak pengetahuan si anak terkait virus. Sebab, sudah banyak video edukatif yang menjelaskan virus corona secara sederhana untuk anak. Nhira menyebutkan, hal itu akan menjadi fondasi ke depannya.

“Kalau sudah dijelaskan, anak akan paham alasan dia tidak boleh keluar rumah, kegiatan sekolahnya terhenti, dan tidak bisa bermain dengan teman-teman. Setelah itu, barulah anak lebih nyaman ketika menerima instruksi dan arahan dari orangtua untuk belajar,” sambung perempuan berhijab itu.

Nhira sadar jika akhir-akhir ini ada beberapa orangtua yang merasa terbebani karena harus berganti peran sebagai guru di rumah. Pola pikir yang terbebani itu harus dihilangkan. Jangan melulu berpatok pada target yang harus dipenuhi anak. Hingga akhirnya esensi dari mendampingi anak belajar sudah tidak ada. Padahal, pada momen seperti ini justru bermakna positif. Kedekatan emosi antara orangtua dan anak semakin kuat. Orangtua bisa kembali mengenal anaknya.

“Biasanya, orangtua sekadar mendapat informasi dari gurunya terkait perkembangan anak atau kendala saat belajar di sekolah. Sekarang, orangtua bisa melihat dan cari tahu langsung terkait hal tersebut,” jelas psikolog klinis di RSUD AW Sjahranie itu.

Disampaikan Nhira, hal-hal dasar itulah yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Kemudian, baru bisa beralih ke hal teknis. Misalkan, orangtua merasa kesulitan di materi tertentu saat mengajari anaknya. Nhira menyarankan untuk tidak sungkan bertanya kepada orang lain. Terutama pada guru yang ikut memantau KBM anak selama di rumah. Seandainya tak memiliki bakat mengajar, orangtua jangan khawatir. Ada cara lain yang bisa ditempuh.

“Orangtua bisa memanfaatkan aplikasi-aplikasi e-Learning populer yang tersedia gratis dan mudah digunakan. Bisa juga mencari materi tambahan dari internet. Hal itu akan sangat membantu,” pungkas Nhira. (*/ysm/rdm/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB

Komedian Babe Cabita Meninggal Dunia

Selasa, 9 April 2024 | 09:57 WIB
X