Tiga Menit untuk Korban dan Martir karena Corona

- Minggu, 5 April 2020 | 14:36 WIB
BERKABUNG: Orang-orang menundukkan kepala untuk mengenang korban virus corona di Wuhan. STR/AFP
BERKABUNG: Orang-orang menundukkan kepala untuk mengenang korban virus corona di Wuhan. STR/AFP

Tiongkok mengheningkan cipta. Bagi mereka yang berjuang dan menjadi korban keganasan virus corona.

 

Suara sirene meraung di udara. Bendera dikibarkan setengah tiang. Momen mengheningkan cipta nasional selama 3 menit dimulai. Tiongkok mengenang orang-orang yang meninggal dunia akibat pandemi Covid-19.

Peringatan tersebut juga dilakukan untuk menghormati para martir yang berjuang di garis depan melawan penyebaran Covid-19. Termasuk Dokter Li Wenlian yang sempat terancam hukuman polisi karena memublikasikan awal berita wabah tersebut.

Seluruh kota besar di Tiongkok mengheningkan cipta selama 3 menit, terutama Wuhan, kota sekaligus pusat virus corona. Bendera setengah tiang juga dikibarkan di kedutaan besar Tiongkok dan konsulat luar negeri.

Acara peringatan dan mengheningkan cipta di Beijing dipimpin langsung Presiden Xi Jinping bersama para pejabat yang mengenakan jas hitam dengan anyelir putih. Mereka membungkukkan badan di depan bendera setengah tiang di Kompleks Kepemimpinan Zhongnanhai.

Momen-momen seperti ini pernah dilakukan Tiongkok pada masa lalu ketika menandai kekejaman era Perang Dunia II.

Sejak 23 Januari, Wuhan resmi memberlakukan lockdown untuk membendung penyebaran virus. Namun, orang-orang kini sudah diizinkan keluar dan masuk Wuhan secara bertahap meski harus melewati pemeriksaan ketat. Lockdown akan secara resmi dicabut Rabu mendatang.

Sabtu (4/4), Tiongkok melaporkan satu kasus baru di Wuhan di antara 18 orang yang baru datang dari luar negeri. Mereka juga melaporkan empat kematian baru di sana.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Tiongkok memiliki 82.511 kasus dengan 76.923 orang pulih dan 3.330 meninggal dunia.

Meski penyebaran virus corona di Tiongkok mulai rendah dan melambat, pemerintah tetap melarang warganya menghadiri pertemuan atau acara-acara besar demi mencegah gelombang kedua infeksi virus corona.

Pemerintah memperingatkan seluruh warga Wuhan untuk tetap di rumah dan waspada. Peringatan itu dikeluarkan menjelang pencabutan penutupan perbatasan atau lockdown di Wuhan pada 8 April mendatang.

Pemerintah Kota Wuhan mendesak warga untuk tetap waspada. Meski kasus harian corona terus menurun sejak Februari lalu, Ketua Partai Komunis di Wuhan, Wang Zhonglin, menuturkan, ibu kota Provinsi Hubei itu masih berisiko terpapar wabah pandemi, baik secara internal maupun eksternal, sehingga warga harus tetap menerapkan langkah pencegahan.

Dilansir The Guardian, Jumat (3/4), Wuhan memang telah melonggarkan sejumlah kebijakan pembatasan wilayah dalam beberapa pekan terakhir. (associatedpress/cnn/dwi/k16)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X