Bandara Tidak Bakal Ditutup, Muncul Opsi Pembatasan Operasi

- Minggu, 5 April 2020 | 14:27 WIB
Aktivitas di bandara SAMS Sepinggan yang sepi.
Aktivitas di bandara SAMS Sepinggan yang sepi.

Kendati pembatasan hingga pengetatan sosial sudah dilakukan di Balikpapan, tapi operasional Bandara SAMS Sepinggan masih berjalan seperti biasa. Kini ada opsi pembatasan operasi.

 

BALIKPAPAN - General Manager Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Farid Indra Nugraha mengatakan, usulan penutupan bandara tidak mungkin dilakukan. Sebab, hal itu justru dapat mengkhawatirkan untuk kepentingan skala lebih besar. Baik untuk Balikpapan maupun Kalimantan.

“Karena Bandara SAMS Balikpapan ditetapkan sebagai alternate aerodrome oleh ICAO. Kalau terjadi hal lebih buruk atau perlu mengeluarkan orang harus melalui Bandara SAMS Sepinggan,” ujarnya. 

Sebagai solusi lain, pihaknya juga sedang berupaya melakukan pembatasan waktu operasional. Tentu melibatkan persetujuan maskapai dan otoritas bandara. Dia mengusulkan, nantinya operasional terminal Bandara SAMS Sepinggan hanya sampai pukul 18.00 Wita.

Sejauh ini, pihaknya masih tahap pembicaraan. Rencana ini akan disesuaikan dengan kebutuhan maskapai. Namun, keputusan merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan. “Tetap nanti maskapai mengusulkan. Sejauh ini sudah ada yang mempertimbangkan untuk mengurangi penerbangan dari dan ke Balikpapan,” katanya.

Jika keputusan ini diambil, kata Farid, tetap membutuhkan waktu untuk penerapannya. Mengingat maskapai masih harus menyesuaikan dan membuat schedule baru.  Dia menyebutkan, butuh waktu dan pertimbangan dari manajemen maskapai.

Kemungkinan sekitar dua minggu sampai satu bulan untuk mempersiapkan pembatasan jam operasional. Sebab, perlu waktu sosialisasi kepada stakeholder dan pihak terkait. “Jadi, ini perlu waktu. Bukan hari ini diputuskan bisa langsung dilakukan,” imbuhnya.

Farid menjelaskan, penerbangan yang sudah banyak berkurang yakni rute Jakarta-Balikpapan, Surabaya-Balikpapan, dan Makassar-Balikpapan. Berdasarkan rute-rute itu, sudah cukup kelihatan angka penurunan. Biasanya empat penerbangan per hari, jadi sekali saja.

 “Dari total 90 penerbangan sekarang menjadi 40 jadwal penerbangan, seluruhnya rute domestik,” bebernya.

Kini total penumpang berkisar 3.300 per hari, turun sekitar 45 persen dari total sebelumnya 7.000 orang per hari. Begitu pula dengan jumlah pergerakan pesawat. “Biasanya kondisi normal ada 180 take off dan landing. Saat ini hanya menjadi 90 take off dan landing,” tutupnya. (gel/kri/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X