“Di dalam pamflet yang sudah dibagikan, tertera kontak para penjual. Jadi, tinggal dihubungi via WhatsApp. Pilih saja, mau beli ayam, sayur, atau ikan”
Sugih
Koordinator Pasar Kemuning
=======
SAMARINDA - Berbagai kebijakan telah dikeluarkan Pemkot Samarinda untuk mencegah penyebaran virus corona. Mulai kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah secara online, work from home (WFH) bagi ASN dan non-ASN, penutupan tempat hiburan, hingga pusat perbelanjaan.
Namun, fasilitas umum untuk kebutuhan pokok seperti pasar tradisional masih bebas melakukan transaksi dagang tatap muka. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda menerapkan kebijakan terbaru, yaitu pasar online. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisasi transaksi dagang secara tatap muka antara pedagang dan pembeli.
Pasalnya, pasar merupakan tempat berkumpulnya banyak manusia. Langkah bijak tersebut dijelaskan oleh Sugih, koordinator Pasar Kemuning. Ia mengatakan, kebijakan oleh Disdag tersebut telah berjalan selama empat hari. Kegiatan pasar online tersebut dinilai mempunyai banyak sisi positif.
“Para pedagang sama pembelinya itu dapat banyak keuntungan. Soalnya, si penjual kan cuman bekerja dari rumah. Lalu, barang jualannya nanti tinggal diambil oleh kurir,” ujar Sugih.
Untuk mempermudah transaksi, Disdag telah mencantumkan nomor penjual dan apa saja yang dijual mereka. “Di dalam pamflet yang sudah dibagikan, tertera kontak para penjual. Jadi tinggal dihubungi via WhatsApp. Pilih saja, mau beli ayam, sayur, atau ikan,” sambungnya.
Walau sudah diberikan kemudahan seperti demikian, masih saja ada masyarakat yang belum memahami sistem perbelanjaan melalui kurir. Jadi, masih ada yang kebingungan. (*/ela/kri/k16)