SAMARINDA–Pandemi Coronavirus disease (Covid-19) memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Pemberlakuan pembatasan sosial (social distancing) membuat banyak pihak melakukan aktivitas di rumah atau work from home (WFH). Hal tersebut membuat meningkatnya sampah basah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda Nurrahmani mengatakan, volume sampah di Samarinda memang tidak mengalami perubahan, yakni sekitar 800 ton per hari. "Walau tidak ada perubahan, sampah kering di jalan berkurang. Tapi, sampah basah malah meningkat," ujar Yama, panggilan sapaannya, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut terjadi karena segala aktivitas saat ini dilakukan di rumah. Sehingga membuat para orangtua lebih sering memasak untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. "Anak-anak kan sekarang belajar di rumah. Jadi, mungkin mereka banyak minta dimasakkan makanan kepada orangtuanya, seperti membuat camilan," sambungnya.
Dia pun telah berkoordinasi kepada para staf yang bekerja di lapangan. Hasilnya sama saja seperti biasa, tidak ada perubahan untuk volume sampah.
Di sisi lain, meski banyak kantor dan perusahaan memperkerjakan karyawan dari rumah, namun bagi pekerja lapangan DLH Samarinda tetap bekerja seperti biasa. Namun, jam kerja mereka dikurangi. "Pengurangan jam kerja itu khusus untuk pekerja sapu jalanan. Karena sebelumnya, yang menyapu jalanan apabila telah selesai menyapu, mereka masih melakukan kegiatan lainnya. Sekarang, selesai menyapu, mereka harus langsung pulang," tambahnya.
Sedangkan para pekerja bagian administrasi mendapatkan kebijakan bekerja di rumah. Pasalnya, para pekerja lapangan tidak dapat libur. Apabila libur, maka sampah akan menumpuk dan menambah masalah yang ada. (*/ela/dns/k8)