Kisah Bu Guru Mengaji Munawaroh yang Ingin Terus Mengajar

- Sabtu, 4 April 2020 | 11:25 WIB
KELAS DARING: Munawaroh mengajari muridnya mengaji lewat video call dari rumahnya di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri (3/4). IQBAL SYAHRONI/Jawa Pos Radar Kediri
KELAS DARING: Munawaroh mengajari muridnya mengaji lewat video call dari rumahnya di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri (3/4). IQBAL SYAHRONI/Jawa Pos Radar Kediri

Tidak bisa bertemu dengan murid-murid mengaji yang diajarnya karena pandemi Covid-19 tak membuat Munawaroh kehilangan akal. Guru ngaji asal Kediri itu mengajar secara daring. Semua gratis. Termasuk kuota internet yang dikeluarkan untuk video call berjam-jam.

 

IQBAL SYAHRONI, Kediri, Jawa Pos

 

Suasana RT 17, RW 06, Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, sedang sepi kemarin siang (3/4). Di jalan selebar 5 meter itu hanya terlihat beberapa orang yang melintas. Tepat di sebelah timur Musala Al-Kayat Tosaren, berdiri sebuah rumah putih. Di pelatarannya disediakan bak air dan sabun untuk cuci tangan.

Pemilik rumah yang bernama Munawaroh dengan ramah mempersilakan masuk. Dia seorang difabel. Ketika kecil mengalami cedera di pinggul karena jatuh sehingga membuatnya tak bisa berjalan dengan normal. Sempat 10 tahun menggunakan bantuan kruk, tetapi kakinya semakin lemah. ’’Akhirnya, ya duduk di kursi roda ini,’’ katanya.

Munawaroh siang itu sedang bersantai ditemani suaminya, Arif Purwandi. Mereka sedang menunggu azan Asar. Biasanya setelah salat Asar di musala selesai, Munawaroh memulai kelasnya. Mengajar ngaji anak-anak warga sekitar. ’’Dulu saya ngajar di Malang. Baru 2011 saya pindah ke sini,’’ ungkap Munawaroh.

Perempuan berumur 48 tahun itu menjelaskan, sejak di Malang, dirinya sudah memiliki pengalaman mengajar. ’’Pernah menjadi guru sekolah juga sebelum akhirnya penyangga tidak kuat dan akhirnya duduk di kursi roda. Sejak itu hanya mengajar mengaji,’’ imbuhnya.

Saat pindah ke Kediri karena menikah dengan Arif yang warga asli Kelurahan Tosaren, Munawaroh ingin tetap melanjutkan kegiatan itu. Kebetulan pula, rumahnya dekat dengan musala. Semua dilakukan Munawaroh bersama suami dan beberapa tenaga pengajar lain.

Jumlah muridnya sekitar 80 orang dengan beragam usia. Mulai anak PAUD hingga siswa SMA. Semua gratis. Hanya, kalau ada orang tua yang memberikan sumbangan, dia menerimanya. Namun, tidak ada patokan angka yang wajib dibayar siswa.

Ramainya musala oleh anak-anak setiap sore itu kini sementara tak dijumpai. Kegiatan salat berjamaah memang masih dilakukan. Meski, karena mengikuti protokol pencegahan Covid-19, saf salat tak lagi rapat. Ada jarak.

Mengikuti anjuran wali kota Kediri agar tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan di suatu tempat, Munawaroh mengajak guru lainnya untuk menghentikan kelas mengaji.

Namun, dua minggu berselang, Munawaroh mulai merasa rindu. ’’Kangen sama murid-murid. Juga, kepengin sekali untuk tetap mengajar,’’ katanya.

Dia lantas menawari murid-muridnya untuk mengikuti kelas daring. Jadwal mengaji dibagi mulai Senin hingga Sabtu. Ada yang sore setelah salat Asar. Ada pula yang setelah salat Magrib atau Isya. Awalnya, Munawaroh mengajak para muridnya untuk online dengan aplikasi Zoom. Namun, banyak murid yang mengeluh karena pulsa internetnya cepat terkuras. ’’Akhirnya pakai video call biasa,’’ ujarnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X