Terapi ABK Tutup Sementara

- Sabtu, 4 April 2020 | 11:21 WIB

BALIKPAPAN-- Pelayanan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Puskesmas Damai sementara tidak melayani pasien. Dengan kondisi sekarang, banyak orangtua yang merasa waswas dan khawatir sehingga meminta kelas terapi diliburkan sementara. Sesuai kesepakatan, mulai 25 Maret hingga 5 April pelayanan ditiadakan.

Sejak awal Maret, banyak pasien tidak datang atau berhalangan hadir maupun meminta izin. Dalam sehari hanya 1-10 orang. Padahal pada hari biasa anak/pasien yang berkunjung ada 20-25 orang. Mengingat wabah corona yang terjadi di Kota Minyak, dan meningkatnya jumlah orang dalam pemantauan (ODP), yang hingga kemarin tercatat mencapai 1.417 orang. Ditambah adanya kebijakan untuk melakukan isolasi diri.

Kini tercatat ada 52 pasien aktif. Selain autisme, ada pula pasien cerebral palsy, delay speech, hyperactive, dan down syndrome. Terapi biasa dilakukan di ruangan memakan waktu satu jam per anak. "Kondisi sekarang tidak memungkinkan melakukan kegiatan pertemuan secara langsung. Akses jalan ditutup, tidak semua orang tua memiliki kendaraan dan ada yang masih naik angkutan umum. Akhirnya mereka meminta diliburkan," ucap Citra, penyeleksi awal pasien.

Meski tidak datang ke puskesmas, anak/pasien tetap diberikan tugas rumah. PR atau pekerjaan rumah yang diberikan kepada anak bergantung dengan kondisinya masing-masing. Untuk anak-anak di atas 10 tahun ataupun 11 tahun itu lebih kepada pekerjaan fisik, seperti mencuci baju dan perlengkapan dapur. Sedangkan bagi pasien yang tidak tahu warna maka orangtua wajib mendampingi anak mengenalkan nama-nama warna.

Sebelum dilakukan sekolah daring, Citra mengatakan sudah terbiasa melakukan video call. Orangtua wajib mengirimkan video maupun foto ketika anak sedang mengerjakan tugas di rumah. PR yang diberikan adalah bagian dari terapi. Dirinya menyebut upaya ini sangat penting. Sebab jika tidak, anak yang berkebutuhan khusus ini akan sulit mengerjakan segala hal, bahkan yang sepele sekali pun.

"Setiap orangtua dibebaskan untuk berkreasi atau membuat modul PR sendiri," ujarnya.

Mengingat masa libur yang akan segera berakhir, apakah akan kembali diperpanjang masa liburnya atau tidak, pihaknya masih menunggu keputusan dari koordinator. Meski pasien diliburkan, ia dan para staf tetap masuk ke kantor. Berbeda dari hari biasa, sementara waktu jam operasional hanya sampai pukul 13.30 Wita. Pihaknya tetap melakukan proses proses dokumentasi, maupun membersihkan alat-alat peraga. Awak media tidak diperkenankan masuk dan hanya dapat memotret dari luar. Aktivitas memang tampak sepi, karena hanya beberapa petugas saja yang hadir. "Saat ini kita juga tidak melakukan pendaftaran bagi pasien baru. Pendaftaran bisa dilakukan setelah kondisi sudah memungkinkan," tutupnya. (lil/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X