Terima 2 Ribu Tablet Obat Antivirus, PDP Meninggal di Balikpapan Negatif Corona

- Sabtu, 4 April 2020 | 10:03 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SELAIN tiada tambahan jumlah pasien positif pada Kamis (2/4), angin segar datang dari upaya penanganan pandemi corona di Kaltim. Kemarin siang, Pemkot Balikpapan mendapat bantuan obat antivirus dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Obat itu bernama Oseltamivir. Jumlahnya 2 ribu tablet. Obat ini diperuntukkan bagi pasien positif. Dikonsumsi dua kali dalam sehari selama 10 hari.

“Jumlah ini mencukupi untuk 100 pasien positif. Jika memang dibutuhkan lagi, kita minta ke Kemenkes,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty. Oseltamivir merupakan sebuah obat antiviral, bersifat menyembuhkan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Sebelumnya obat ini dikenal sebagai penawar yang dianjurkan untuk menangani flu burung. Kabar baik lainnya, satu pasien dalam pengawasan (PDP) dinyatakan negatif terjangkit corona.

PDP negatif ini adalah seorang perempuan di Balikpapan yang wafat pada 31 Maret 2020. Pasien ini menjadi satu-satunya PDP yang dinyatakan negatif kemarin. Sebelumnya perempuan ini meninggal dalam proses rujukan ke RSUD Kanudjoso Djatiwibowo. “Jadi, baru dikonfirmasi negatif ketika pasien sudah meninggal. Kemudian kami masukkan dalam kategori PDP negatif,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Plt Kadiskes) Kaltim Andi M Ishak.

Di sisi lain, pasien positif pertama di Kaltim yakni SMR 1 yang sudah dirawat lebih dari 14 hari, tak kunjung dapat hasil negatif dua kali. Padahal, pasien sudah dirawat sejak 14 Maret 2020. Diketahui, syarat untuk pasien dinyatakan sembuh adalah dua kali tes terakhir menunjukkan negatif. Jika tidak, pasien tetap dirawat di ruang isolasi. Sementara itu, jumlah PDP di Kaltim bertambah 15 orang. Delapan kasus di Kukar, lalu masing-masing satu kasus di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Paser, dan Samarinda. Kemudian empat PDP di Balikpapan.

Andi menjelaskan, satu orang PDP di Kukar memiliki riwayat bepergian ke Jakarta, lalu ke Bone, Sulawesi Selatan. Pasien mengeluh batuk, lemas, dan muntah. Kini pasien dirawat di RSUD AJi Batara Agung Dewa Sakti (Abadi) Samboja, Kukar dan satu PDP di rumah sakit ini didapatkan dari laporan call center. Sementara itu, lima kasus lain juga dari call center, lalu dilaporkan sebagai PDP di RSUD AM Parikesit Tenggarong.

 “Satu lagi dari call center dirawat di RSUD Dayaku Raja di Kota Bangun. Lalu, Balikpapan empat kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo. Semua mengalami keluhan batuk dan ada pneumonia. Untuk Paser satu orang memiliki riwayat perjalanan dari Purwekerto, Jawa Tengah, keluhan demam dan muntah dirawat di RSUD Panglima Sebaya,” papar Andi. Sementara, satu orang di Samarinda, disebut Andi, memiliki riwayat perjalanan dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Kini yang bersangkutan dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS). PDP terakhir adalah dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). PDP ini baru saja mengikuti acara pertemuan keagamaan di Gowa, Sulawesi Selatan.  “Yang bersangkutan demam, batuk, dan ada gambaran bronchopeunomia,” sambungnya. Terkait acara itu, Andi mengatakan, pihaknya berhasil men-tracing 587 pelaku perjalanan.

Dari para pelaku perjalanan tersebut, ada juga yang berstatus OTG atau orang tanpa gejala. Ada delapan orang yang masuk kategori OTG. Untuk OTG ini, sebut Andi, seperti orang dalam pemantauan (ODP). Hanya, delapan orang ini dianggap kontak erat dengan pasien positif. “Tetapi, yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala apapun,” jelas Andi.

Dia menambahkan, dari acara pertemuan keagamaan itu, sejauh ini didapatkan informasi jika yang paling banyak pesertanya adalah Samarinda. Diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda Ismed Kusasih, pihaknya masih melakukan tracing terhadap peserta. “Hingga 2 April 2020, jumlah yang berhasil kami tracing ada 67 orang. Hasilnya negatif semua,” kata Ismed.

Dia menambahkan,  secara statistic, Samarinda harus sangat berhati-hati. Saat ini pihaknya pun mengusahakan mengadakan rapid test atau tes cepat corona lebih banyak lagi. Hanya, sayangnya, meski dana sudah dipersiapkan, rapid test harus dipesan terlebih dulu kepada distributornya.

“Rapid test sangat terbatas, mudahan ada penambahan. Sehingga, kami cepat melakukan pemetaan. Kami juga sudah mempercepat pengadaan rapid test secara mandiri. Kendalanya sama , inden. Jadi dananya sudah ready, barangnya tidak ada. Mirip seperti APD (alat pelindung diri),” jelas Ismed.

Lelaki yang juga berprofesi sebagai dokter ini menambahkan, pada dasarnya instansinya mendapat jatah 200 paket rapid test.

 Namun, pihaknya ingin menambah sendiri 500 pieces. Tetapi, kondisinya distributor pun masih kewalahan. Berbeda dengan keterangan Diskes Provinsi Kaltim, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyebutkan, ada penambahan PDP lima orang. Sebelumnya jumlah PDP sebanyak 29 orang menjadi 34 orang. Perinciannya ada 26 orang yang dirawat di RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD). Kemudian 5 orang di RSUD Beriman dan 3 orang di RS dr Hardjanto. Rizal menjelaskan, dari lima orang ini, dua pasien masih berhubungan dengan kasus positif sebelumnya. Selanjutnya satu orang terdeteksi memiliki riwayat perjalanan dari Bali.

“Sedangkan dua kasus lagi masih ditelusuri riwayat perjalanannya,” sebutnya dalam konferensi pers yang berlangsung di Balai Kota kemarin. Sementara untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) juga mengalami kenaikan 6,8 persen. Saat ini jumlah ODP di Balikpapan sebesar 1.417 orang. Hingga Kamis sore, pihaknya belum menerima hasil spesimen terbaru dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. “Kita masih menunggu yang kita kirim sebanyak 12 spesimen di BBLK. Kemudian 22 spesimen juga masih dalam perjalanan,” ujarnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X