TENGGARONG - Meski era kejayaan kayu sudah berlalu, praktik illegal logging masih terjadi. Tahura Bukit Soeharto terus jadi sasaran penjarahan kayu. Rabu (1/4), lokasi pembalakan kembali ditemukan di kawasan lindung itu.
Lokasi pembalakan berdampingan dengan jalan tol di Kilometer 50 Balikpapan-Samarinda (Balsam). Tepatnya di kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Unmul. Belasan petugas menggunakan motor trail memasuki kawasan tahura di Kecamatan Loa Janan dan Samboja.
Akses masuk terbatas. Sebagian hanya bisa dilalui dengan motor. Sementara yang lainnya, bisa dilalui dengan berjalan kaki. Jalan setapak sebagian besar terhalang pohon-pohon muda yang telah dirambah.
Patroli yang dipimpin Kepala UPTD Tahura Rusmadi itu menemukan sejumlah titik lokasi penebangan pohon. Tampak juga jalur pengangkutan yang diduga sudah dibuat lebih dulu oleh para pembalak lahan.
“Ada beberapa pohon ulin dan bengkirai yang sudah ditebang. Lalu dipotong-potong menjadi kayu olahan. Ini juga sudah diamankan sebagai barang bukti,” ujar Rusmadi.
Saat ini petugas melakukan pemasangan pelang sebagai penanda bahwa lokasi tersebut masuk kawasan hutan konservasi tahura.
“Saat ini kami juga masih berupaya melakukan patroli secara rutin di lokasi yang acak. Termasuk saat ini memaksimalkan patroli dengan menggunakan sepeda motor,” tambahnya.
Sejumlah petugas UPTD Tahura akan diberikan bekal persenjataan api untuk mengantisipasi kemungkinan buruk di lapangan. Terlebih lagi, patroli di kawasan tahura, kata dia, rawan lantaran banyak akses pelarian bagi para pembalak.
Sebelumnya, petugas UPTD Tahura juga menemukan aktivitas pembalakan di kawasan itu. Saat itu petugas berpatroli bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) yang merupakan masyarakat binaan UPTD Tahura. (qi/kri/k16)
