Pemkab Kutim tidak memberlakukan karantina wilayah. Namun, hingga saat ini, Bupati Kutim Ismunandar berupaya membatasi sejumlah wilayah, seperti kawasan di perbatasan.
SANGATTA–Dijelaskan Ismunandar, seluruh wilayah yang berbatasan dengan Kutim akan diperketat, terlebih di pintu masuk. Dengan itu, dia melibatkan seluruh camat di lokasi-lokasi tersebut.
"Ada pemeriksaan di beberapa posko. Selain di Jalan Patung Burung, Sangatta Utara, di Muara Bengkal, Kilomter 23, Suryani Hutani Jaya, dan Kecamatan Kongbeng," ungkapnya saat diwawancarai, kemarin (1/4). Bahkan, kawasan Kutim yang berbatasan dengan Berau menjadi perhatian ekstra. Terlebih, daerah itu diketahui menjadi pintu masuknya dari kawasan Kaltara menuju Kaltim. "Saya sudah minta seluruh camat untuk membantu mengawasi," sambungnya.
Di Kutim tidak melarang kendaraan luar termasuk travel untuk datang. Namun, pemeriksaan detail wajib dilakukan. Setiap orang yang berada di dalam mobil harus diperiksa suhu kesehatannya, termasuk kondisi kesehatan lainnya. "Kalau ada pendatang yang suhunya tinggi, harus diisolasi dulu," tegasnya.
Tidak hanya itu, Ismunandar melibatkan jajaran RT supaya lebih proaktif saat ada pendatang baru yang menetap. Jika didapati warga lokal yang terindikasi, rumah ODP akan dipasangi stiker khusus. "Nanti setiap RT pendataannya harus lebih ketat. Jika ada yang terindikasi rumahnya harus dipasang stiker selama tiga hari, tapi kalau tidak ada masalah dicabut," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sangatta Iptu Slamet Riyadi menyampaikan, pihaknya turun untuk memeriksa pendatang yang tiba di Sangatta. Dia memeriksa semua pengemudi di kawasan pintu masuk Sangatta. "Mereka yang datang dicek kesehatannya, ditanya tujuannya apa, kalau tidak jelas aktivitas di Sangatta, saya suruh kembali," tegasnya.
Hal itu telah diberlakukan, hingga hari ini, dia telah meminta sejumlah pengendara yang tiba untuk tidak masuk ke Kutim dengan kondisi suhu tidak normal, atau tergolong relatif tinggi.
"Awalnya kami periksa dulu, kalau memang kelelahan kami suruh istirahat, baru cek suhu. Kalau normal dan tujuannya jelas saya perkenankan masuk Sangatta. Jangan sampai malah jadi beban di sini (Kutim)," tandasnya. (*/la/dra/k8)