Tidak Ada Karantina Wilayah, Tapi JAlur Darat Diperketat

- Jumat, 3 April 2020 | 11:52 WIB
DIPERKETAT: Tim Satgas Covid memeriksa sopir di pintu masuk Sangatta.
DIPERKETAT: Tim Satgas Covid memeriksa sopir di pintu masuk Sangatta.

Pemkab Kutim tidak memberlakukan karantina wilayah. Namun, hingga saat ini, Bupati Kutim Ismunandar berupaya membatasi sejumlah wilayah, seperti kawasan di perbatasan.

 

SANGATTA–Dijelaskan Ismunandar, seluruh wilayah yang berbatasan dengan Kutim akan diperketat, terlebih di pintu masuk. Dengan itu, dia melibatkan seluruh camat di lokasi-lokasi tersebut. 

"Ada pemeriksaan di beberapa posko. Selain di Jalan Patung Burung, Sangatta Utara, di Muara Bengkal, Kilomter 23, Suryani Hutani Jaya, dan Kecamatan Kongbeng," ungkapnya saat diwawancarai, kemarin (1/4). Bahkan, kawasan Kutim yang berbatasan dengan Berau menjadi perhatian ekstra. Terlebih, daerah itu diketahui menjadi pintu masuknya dari kawasan Kaltara menuju Kaltim. "Saya sudah minta seluruh camat untuk membantu mengawasi," sambungnya.

Di Kutim tidak melarang kendaraan luar termasuk travel untuk datang. Namun, pemeriksaan detail wajib dilakukan. Setiap orang yang berada di dalam mobil harus diperiksa suhu kesehatannya, termasuk kondisi kesehatan lainnya. "Kalau ada pendatang yang suhunya tinggi, harus diisolasi dulu," tegasnya.

Tidak hanya itu, Ismunandar melibatkan jajaran RT supaya lebih proaktif saat ada pendatang baru yang menetap. Jika didapati warga lokal yang terindikasi, rumah ODP akan dipasangi stiker khusus. "Nanti setiap RT pendataannya harus lebih ketat. Jika ada yang terindikasi rumahnya harus dipasang stiker selama tiga hari, tapi kalau tidak ada masalah dicabut," ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sangatta Iptu Slamet Riyadi menyampaikan, pihaknya turun untuk memeriksa pendatang yang tiba di Sangatta. Dia memeriksa semua pengemudi di kawasan pintu masuk Sangatta. "Mereka yang datang dicek kesehatannya, ditanya tujuannya apa, kalau tidak jelas aktivitas di Sangatta, saya suruh kembali," tegasnya.

Hal itu telah diberlakukan, hingga hari ini, dia telah meminta sejumlah pengendara yang tiba untuk tidak masuk ke Kutim dengan kondisi suhu tidak normal, atau tergolong relatif tinggi.

"Awalnya kami periksa dulu, kalau memang kelelahan kami suruh istirahat, baru cek suhu. Kalau normal dan tujuannya jelas saya perkenankan masuk Sangatta. Jangan sampai malah jadi beban di sini (Kutim)," tandasnya. (*/la/dra/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X