TANJUNG REDEB–Penyebaran Covid-19 membuat banyak pihak menjadi khawatir. Tak terkecuali warga RT 12 di Jalan Milono, Tanjung Redeb. Namun, mereka punya cara untuk mengurangi rasa kekhawatiran itu.
Membuat bilik disinfektan dengan alat seadanya. Rahmad, warga yang berinisiatif membuat bilik itu menceritakan, semuanya hanya berawal dari obrolan warung kopi. Dalam prosesnya pembuatan, disebutnya tak ada campuran informasi dari internet. Melainkan berdasarkan pengalaman dari membuat rumah burung sebelumnya. “Jadi kami berlima, bersama rekan saya Hasan, Alex, Ancu, dan Toni langsung menyusun gambar awalnya,” katanya saat ditemui Berau Post, beberapa waktu lalu.
Proses pembuatan bilik disinfektan itu membutuhkan waktu tiga hari. Untuk cairan disinfektan, pihaknya mendapatkan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau.
Bilik dengan ukuran sekitar 60 cm dan memiliki tinggi hampir 2 meter. Dia menjelaskannya berbahan pipa paralon, plastik bening, lem fiber, lem afian, serta mesin blower untuk memompa uap keluar. “Kami tergerak untuk membantu sesama. Apalagi alat ini sudah diuji,” terangnya.
Berhasil membuat bilik, Rahmad mengaku ada beberapa orang yang tertarik untuk membelinya. Namun, dia bersama teman-temannya telah berkomitmen untuk mendahulukan permintaan pemerintah terlebih dahulu.
“Ada yang memesan pribadi. Kalau mau antre. Karena kami fokus untuk membantu pemerintah dulu. Untuk harganya nanti saja,” ujarnya.
Dia memastikan, siapa saja bisa memanfaatkan bilik disinfektan buatannya dan rekan-rekan. Pasalnya, tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.
“Untuk masyarakat, dan kembali ke masyarakat. Semuanya gratis. Asal tidak berdesak-desakan. Ikuti SOP yang ada,” tuturnya. (*hmd/arp/dra/k8)