SAMARINDA-Sekitar enam alat pengatur isyarat lalu lintas (APILL) hilang. Kondisi tersebut pun membuat lalu lintas kian semrawut bahkan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
Kabid Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Romansyah membenarkan hal tersebut. Bukan hanya perangkat APILL yang hilang, boks tempat peralatan rusak karena dicongkel oknum tidak bertanggung jawab. "Kondisinya memang seperti itu, beberapa traffic light kami dalam sebulan ini mengalami gangguan, (termasuk simpang Abul Hasan) bukan secara teknis. Kabel-kabel kami pun banyak dicuri oknum yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Beberapa lampu lalu lintas yang tidak berfungsi terdapat di daerah persimpangan Mal Lembuswana, persimpangan Jalan Agus Salim, Jalan Kartini, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Sebatik, dan Jalan Jenderal Sudirman. Dia menerangkan, pencurian tidak sekaligus, namun bertahap.
Dishub pun telah berusaha sebisa mungkin untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Pihaknya pun sudah mengajukan usulan agar lampu lalu lintas di enam titik tersebut mengalami perbaikan dan peremajaan. “Namun, sehubungan dengan suku cadang yang terbatas, dan dalam waktu singkat beberapa simpang mengalami kejadian serupa sehingga pemeliharaan menjadi tidak optimal," ungkapnya.
“Jadi, untuk membeli lagi harus menunggu perubahan anggaran," sambungnya.
Dihadapkan dengan kondisi penyebaran virus saat ini, pihaknya mengaku harus lebih maklum. "Kami harus paham saja, di tengah kondisi seperti ini. Sehingga anggaran banyak dipusatkan ke sana (pengobatan virus corona)," tambahnya.
Mereka pun hanya bisa berharap suku cadang bisa secepatnya dipenuhi, agar lampu lalu lintas lekas terkendali seperti semula. (*/ela/dns/k8)