SAMARINDA- Pembuatan alat pelindung diri (APD) ternyata ada diproduksi di Samarinda. Ya, APD itu dibuat oleh Workshop Garmen Apparel milik Balai Latihan Kerja Samarinda Sungai Kunjang. Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat dan masker itu khusus diproduksi untuk kepentingan sosial membantu tenaga kesehatan di kota Samarinda,
“Saya terharu dan apresiasi tinggi sekali untuk bapak dan ibu penjahit di sini yang merupakan siswa dan alumni BLK sudah membantu tanpa pamrih, benar-benar sudah jadi relawan covid-19 yang luar biasa, terima kasih,” ucap Walikota Samarinda H Syaharie Jaang di damping Kepala Dinas Perindustrian Samarinda Muhammad Faisal.
Wali Kota Samarinda pun berkenan mencoba baju hazmat hasil produksi BLK ini dan ikut serta mencoba mensterika masker sebagai bagian proses akhir produksi. "Relawan bukan hanya ada di lapangan dan berhadapan langsung, ada juga relawan para penjahit, luar biasa mereka tanpa dibayar hanya diberi makan dan transportasi saja," puji Jaang.
“Saya siap membantu, berapa saja yang diproduksi kita ambil untuk disalurkan akan kami perhitungkan, segera saya minta BPBD dan Dinkes untuk berkoordinasi bisa melalui pak Faisal atau langsung. Intinya kita juga sudah siap mulai memproduksi sendiri untuk mengurangi ketergantungan dari luar daerah, kemudian ditambah dari hasil produksi ditempat lain lagi,” lanjut Jaang.
Untuk diketahui, BLK mampu memproduksi sekitar 200 baju hazmat dalam seminggu dan masker sebanyak 200 per harinya. Dengan relawan penjahit sebanyak 27 orang yang terdiri dari siswa pelatihan, alumni dan Dharma Wanita BLK. “Kami memang tidak membayar para penjahit ini, semua membantu untuk kepentingan sosial hanya kami siapkan makan dan transportasinya saja, mudahan ini dapat membantu masyarakat kota Samarinda.” kata Andri Susila, ST, MSi kepala BLK Samarinda. (pro)