Jogi (Masih) Tak Terganti

- Kamis, 2 April 2020 | 15:20 WIB
Joachim Loew
Joachim Loew

FRANKFURT– Tahun ini takkan hampa. Ya, begitulah karir Joachim Loew di 2020. Pada tahun ini, Loew gagal melanjutkan rekor 117 victory-nya selama menangani timnas Jerman. Di 2020 ini pula Jogi, sapaan akrab Loew, juga kehilangan peluang memburu gelar Euro pertama dalam karirnya.

Satu-satunya “prestasi” Loew didapatkan kemarin WIB (1/4). Prestasi tak resmi memang. Loew jadi pelatih timnas aktif dengan masa bakti terlama di dunia. Dia mendapatkannya setelah Oscar Washington Tabarez tidak berlanjut kebersamaannya dengan timnas Uruguay. Kontraknya yang habis per 31 Maret lalu tak diperpanjang Federasi Sepak Bola Uruguay (AUF).

Dilansir AFP, kontrak Tabarez jadi korban kebijakan AUF yang mem-PHK semua orang di dalam jajarannya karena krisis finansial selama pandemi korona. ’’Komite eksekutif pun harus mengambil keputusan sulit untuk melindungi fungsi lembaga ini di masa depan,’’ sebut AUF, di dalam pernyataan resminya.

Dengan seperti itu maka masa kerja Tabarez bersama La Celeste, julukan Uruguay, hanya berlangsung selama 14 tahun 24 hari. Loew masih 13 tahun 264 hari menangani Die Mannschaft, julukan timnas Jerman. Tetapi, peluang Loew bertahan di DFB-Akademie, kamp timnas Jerman, masih panjang.

Loew masih terikat sampai selesai Piala Dunia 2022 mendatang. Saat melawan Spanyol dalam matchday pertama UEFA Nations League, 4 September mendatang, Loew sudah melewati durasi melatih El Maestro, julukan Tabarez. ’’Tahun ini aku tetap menyimpan mimpi-mimpiku,’’ ucap Loew, dilansir laman FOCUS.

Der trainer 60 tahun itu curhat dalam laman resmi Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), di saat dia gagal mencatatkan laga ke-182 bersama timnas Jerman. Kemarin, harusnya dia duduk di bench saat Manuel Neuer dkk menjamu Italia di Max-Morlock-Stadion, Nuernberg, pada laga uji coba.

Sebelumnya, 27 Maret lalu, Jerman mestinya meladeni Spanyol di Wanda Metropolitano, Madrid. Calon lawannya di UEFA Nations League. ’’Aku sudah sangat menantikannya. Di 2020 ini, aku sangat berambisi dan termotivasi untuk Euro. Segalanya sudah aku berikan. Yang ada di dalam pikiranku hanya bagaimana menginspirasi fans,’’ tutur mantan asisten Juergen Klinsmann itu.

’’Tahun ini, kami harus menunda dulu (Euro 2020). Tapi, kesehatan dan keselamatan ada di dalam prioritas kami,’’ imbuhnya. Laman Kicker dalam artikelnya menyebut, lamanya durasi melatih ini jadi tantangan besar baginya. ’’Yang diharapkan fans Jerman, kebosanan itu harus segera pergi,’’ tulis Kicker.

Maklum, ibarat peribahasa, semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin menerpa. Begitu pula yang terjadi dengan karir pelatih bergaji EUR 3,8 juta (Rp 68,4 miliar) per tahun itu. Terakhir, desakan dia harus meninggalkan kursinya bergaung begitu Jerman terhenti di fase grup Piala Dunia 2018, Juni lalu, seteleh ditekuk Korsel dua gol tanpa balas.

Prestasi terburuk Jerman dalam keikutsertaanya di Piala Dunia. Oliver Bierhoff, Manajer timnas Jerman, membeberkan seperti apa cara Loew dalam menghadapi setiap tekanan. ’’Jogi itu orangnya selalu santai. Dia tahu, pekerjaan sebagai pelatih timnas sering berada dalam tekanan. Tetapi, baginya, itu malah yang lebih membuatnya tenang,’’ ungkap Bierhoff, dilansir laman Der Spiegel.

Satu hal yang dipuji Bierhoff dalam kekeraskepalaan Loew. Yaitu, keberaniannya dalam mengambil setiap kebijakan yang banyak ditentang. Terutama setiap pemilihan pemain. ’’Dia itu sudah benar-benar memikirkannya. Dia tidak pernah bertindak hanya untuk keputusan populis,’’ puji Bierhoff.

Ada satu sosok yang belum banyak diungkap di balik siapa teman bicara Loew untuk hal taktikal. Dialah Andreas Brehme. ’’Aku selalu mengiriminya pesan pendek sebelum laga. Sangat sering bahkan. Lalu, kurang dua menit Jogi pasti menjawabnya,’’ ungkap bek kiri Jerman ketika jadi finalis Euro 1992, kepada DAZN.

Selain sebelum laga, Brehme dan Loew ternyata akrab di luar lapangan. ’’Bahkan, setiap ada waktu saat liburan, kami kerap bertukar ide, dan makan malam bersama,’’ kenang Brehme, yang saat ini berprofesi sebagai konsultan dalam sebuah perusahaan penasihat financial itu. (ren)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X