SAMARINDA - Walikota Samarinda Syaharie Jaang menyurati Gubernur Kaltim meminta penutupan jalan akses Balikpapan Samarinda. Ini upaya pencegahan penyebaran wabah covid-19.
Dalam surat tertanggal 31 Maret 2020 itu nomor 551.1/0433/100.05, pertimbangan penutupan jalan atas memperhatikan perkembangan wabah covid-19 di Kaltim khususnya Samarinda yang semakin mengkhawatirkan.
Ruas jalan ditutup yaitu Jl Soekarno Hatta titik lokasi simpang 3 kilometer 4 Loa Janan dan akses keluar masuk jalan tol Balikpapan Samarinda.
Penutupan dikecualikan untuk kendaraan emergency, TNI Polri, BPBD, petugas Satpol PP/PMI, gugus tugas dan angkutan logistik kebutuhan pokok masyarakat, bahan bakar minyak.
Penutupan jalan ini terhitung 3 April 2020 sampai dengan 24 April 2020 atau selama tiga minggu yang akan dievaluasi terus menerus.
Menanggapi ini, Pelaksana Tugas Sekda Pemprov Kaltim M Sabani menjelaskan usulan menutup jalan akses ke Balikpapan dan jalan tol ini perlu merujuk aturan pemerintah.
"Nanti kami akan merujuk kepada aturan pemerintah yang terbit ya, apakah itu mekanismenya itu bisa langsung dilakukan kepala daerah seperti itu, atau harus ada pertimbangan dari gugus tugas pusat kan," ujar Sabani.
"Jadi tentu kami melihat dulu aturan pemerintah yang baru terbit, apakah Walikota bisa melakukan sendiri tanpa persetujuan, atau melalui persetujuan dulu. Nah itu saya baca dulu aturannya yang baru terbit kemarin itu," kata Sabani lagi.
Sabani menjelaskan surat Walikota Samarinda meminta penutupan jalan ini belum dibacanya. Surat tersebut kemungkinan masih di bagian sekretariat Pemprov Kaltim.
Sementara itu, Manager Area Jasa Marga Tol Road Operation (JMTO), Ronny Hendrawan menjelaskan keputusan penutupan jalan tol bukan wewenanngnya melainkan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat.
"Kalau saya kan hanya bagian operasional jadi menunggu perintah dari Kementerian PUPR, kami engga punya wewenang untuk menutup (Jalan Tol). Nanti dari Kementerian PUPR yang turun langsung, bukan kami. Kita belum (ada laporan), jadi berjalan biasa saja normal-normal saja," ujarnya. (mym)