120 Orang Negatif, Pasien Positif Bertambah

- Rabu, 1 April 2020 | 14:57 WIB

SEMENTARA itu Selasa (31/3), pasien positif terinfeksi virus corona di Kaltim kembali bertambah. Sebanyak tiga orang pasien dalam pengawasan (PDP) di Balikpapan dilaporkan positif. Walhasil, jumlah pasien positif di Kaltim ada 20 orang. Termasuk satu orang pasien dengan kode BPN (Balikpapan) 10 yang meninggal pada Ahad (29/3).

Balikpapan pun jadi kota dengan pasien positif virus corona paling banyak di Kaltim. Ada 15 orang di kota ini yang positif Covid-19. Dijelaskan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim (Plt Kadiskes) Kaltim Andi M Ishak, pihaknya belum mendapat info detail terkait tiga pasien baru positif tersebut.

"Belum tahu siapa, soalnya dari info kementerian positif itu saja. Mungkin detailnya besok (hari ini)," kata Andi dalam keterangan persnya. Selain itu, kemarin pemerintah juga melaporkan ada enam orang berstatus PDP baru di Kaltim. Tiga kasus berasal Balikpapan. PDP ini tak terhubung klaster manapun. Namun, mereka memiliki riwayat bepergian ke Semarang, Jawa Tengah. Saat ini, mereka dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.

"Kemudian, satu dari Paser, hasil tracing (pelacakan) Gowa. Dilakukan isolasi di rumah.

Kutim satu PDP dengan riwayat ke Jakarta, mengeluh sesak napas pilek demam dan punya pneumonia. Terakhir, Samarinda satu orang, kasus dari Depok, Jawa Barat, dengan keluhan demam, batuk, dan sakit tenggorokan, yang bersangkutan dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS)," jelas Andi.

Secara keseluruhan, sambung dia, hingga Selasa (31/3), ada 175 PDP di Kaltim. Dengan total negatif 120 orang, positif 20 orang, dan masih menunggu hasil 35 orang. Jumlah PDP terbanyak adalah Balikpapan. Total PDP di kota ini ada 120 orang. Kemarin, jumlah PDP negatif di kota ini bertambah 27 orang, sehingga total negatif di Balikpapan ada 91 orang. Sementara, 15 lainnya positif dan 14 orang lainnya masih menunggu hasil.

"Balikpapan ini termasuk tinggi karena hasil tracing klaster-klaster sebelumnya. Tak semuanya di rumah sakit, ada yang isolasi mandiri di rumah. Namun, karena kontak erat dengan pasien positif, kami masukkan sebagai PDP," jelas Andi. Dia menambahkan, saat ini rumah sakit swasta di Balikpapan juga menyiapkan ruangan isolasi. Sehingga, jika RSUD Kanudjoso Djatiwibowo tak mampu menampung lagi, ada cadangan ruangan isolasi.

Di sisi lain, pihaknya juga masih menjalin komunikasi dengan Kementerian Agama untuk menggunakan Asrama Haji Balikpapan untuk opsi jika pasien membeludak. Apalagi, saat ini banyak pihak yang mengkhawatirkan seribuan orang dari Kaltim yang mengikuti pertemuan ulama dunia Zona Asia 2020 di Gowa, Sulawesi Selatan. Mengingat, BPN 10 yang merupakan pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Kaltim, punya riwayat mengikuti acara ini, sebelum datang ke Balikpapan.

Disebut Andi, saat ini pihaknya berhasil melakukan tracing 451 orang yang mengikuti kegiatan dari delapan kabupaten/kota di Kaltim. Dari 451 orang ini, 89 di antaranya berstatus ODP. Sementara lima orang berstatus PDP termasuk BPN 10 yang telah meninggal dunia. Dari hasil tracing, sejauh ini peserta paling banyak adalah dari Samarinda. Dari Kota Tepian, sudah 200 orang diketahui mengikuti kegiatan ini.

Dari Balikpapan, Wali Kota Rizal Effendi mengatakan, sejak beberapa hari lalu pemkot telah mengirim 30 laporan specimen ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. “Dari 30 laporan, ada 27 dinyatakan negatif dan 3 positif. Dengan demikian jumlah pasien terkonfirmasi positif di Balikpapan berjumlah 15 orang dan 1 sudah meninggal,” ungkapnya.

Dia lalu memerinci. Dari 3 kasus positif terbaru, satu karena bertugas ke daerah Jawa Barat. Kemudian satu orang mendapat kunjungan dari orangtua. Di mana orangtua kasus positif tadi berasal dari Lampung dan transit di Jakarta Terakhir satu orang lagi belum diketahui melakukan kontak di mana.

“Karena riwayat perjalanan tidak ada dan sekarang masih ditelusuri. Bisa jadi kasus pertama atau kedua dalam kasus transmisi lokal,” tuturnya. Sementara itu, jumlah mereka yang masih dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) hingga saat ini sebanyak 37 orang.

Sedangkan warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.506 orang. Catatannya 242 orang sudah selesai masa pemantauan. Sehingga total yang dipantau hingga Selasa (31/3) sebanyak 1.214 orang.

“Saat ini kita masih menunggu konfirmasi hasil spesimen tersisa 8 orang dan 4 orang masih dalam pengiriman,” ucapnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menambahkan, pihaknya saat ini memiliki dua opsi pemeriksaan laboratorium untuk Covid-19. Pertama pemeriksaan swab ke BBLK Surabaya. Kedua pemeriksaan yang dilakukan dengan rapid test.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X