Tarik Minat Anak Sekolah, Potensi dari Padi Gunung

- Selasa, 31 Maret 2020 | 15:39 WIB
Jalan yang rusak di sekitar kampung dan menuju kampung.
Jalan yang rusak di sekitar kampung dan menuju kampung.

Akses penghubung Penajam Paser Utara (PPU) ke Kutai Barat (Kubar) masih memprihatinkan. Padahal, secara geografis, lokasinya dekat dengan lokasi ibu kota negara (IKN) yang baru.

 

EDWIN AGUSTYAN, Bongan

 

DERU mesin motor memecah kesunyian jalan poros Bongan-Sotek. Matahari hampir tepat di atas kepala, ketika enam anggota Mapala Cadas.Com STT Migas Balikpapan melintasi jalan tanah itu, 14 Maret lalu. Mereka ditemani satu warga Pereng Taliq, Kecamatan Bongan, Kutai Barat (Kubar), sebagai pemandu.

Mengendarai empat sepeda motor, mereka bermaksud melakukan pendakian ke Gunung Beratus. Dua motor matic, satu trail, dan satu jenis bebek yang sudah dimodifikasi untuk mengangkut kayu. Jarak ke kaki gunung sekitar 60 kilometer dari Kampung Pereng Taliq.

Tidak ada masalah selama satu jam perjalanan dalam rangkaian Ekspedisi Beratus itu. Selain mendaki Gunung Beratus, Mapala Cadas.Com meneliti kehidupan Kampung Pereng Taliq. Sesekali rombongan menjumpai jalan tanah bercampur kerikil. Laju kendaraan 20 kilometer per jam. “Tidak bisa terlalu laju, karena jalanan lebih banyak tanah merah,” kata Sudaryo Raya Dua Padang, pimpinan rombongan.

Selama perjalanan mereka juga masih bisa tersenyum lebar. Tapi tidak setelah perlahan air mulai menetes dari langit. Ketakutan pria yang akrab disapa Zuko itu pun menjadi nyata. Jalanan diguyur hujan deras.

Itu pertanda mereka harus lebih lama di jalan sebelum sampai kaki gunung. Sebabnya, jalan berubah layaknya bubur. Ban memang berputar, tapi motor tak beranjak. Ambles. Mereka terpaksa turun dari tunggangan. Mendorong lebih efektif ketimbang memaksa terus menarik gas. Perjalanan yang biasa ditempuh 2,5 jam harus dilalui lima jam lebih lama. “Ban motor trail bocor, kami harus dorong enam kilometer sampai pos kehutanan,” bebernya.

Pos kehutanan yang dimaksud adalah titik awal pendakian. Merupakan pos milik perusahaan kayu yang jika dilihat dari kondisinya sudah lama tidak digunakan. Terdapat plang bertuliskan PT Balikpapan Wana Lestari.

Dikatakan Zuko, berdasarkan peta yang mereka bawa, areal itu sudah masuk wilayah Sotek, Penajam Paser Utara (PPU). “Perbatasan dengan Kubar,” tuturnya.

Untuk mencapai Simpang Sotek, masih harus menempuh sekitar 50 kilometer lagi. Jalan itu juga biasa dilintasi truk yang memuat kayu. “Memang sepertinya itu jalan untuk aktivitas logging,” tuturnya.

Sopir truk yang dijumpai rombongan menyebut, mereka bisa sampai lima hari baru sampai Pereng Taliq dari arah Sotek. “Andai jalan itu sudah bagus, tentu sangat membantu. Tidak perlu lagi harus memutar kalau ingin ke Kubar. Lebih singkat,” ungkapnya.

Keinginan yang sama juga diutarakan Wakil Ketua Adat Pereng Taliq Dendang. Dikatakan, warga bisa lebih mudah untuk memasarkan hasil perkebunan. Sehingga membantu perekonomian penduduk.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X