Barca Potong Gaji, Hemat Rp 1,9 Triliun

- Selasa, 31 Maret 2020 | 12:10 WIB
Messi dkk dipotong gajinya hingga 70 persen.
Messi dkk dipotong gajinya hingga 70 persen.

BARCELONA– Klub-klub elite Eropa sudah mulai mengencangkan ikat pinggang gara-gara krisis karena pandemi korona. Setelah sebelumnya Juventus yang meniadakan empat bulan gaji pemainnya, maka kemarin WIB (30/3) giliran Barcelona yang memotong gaji pemain sampai bulan Juni sebesar 70 persen.

Lionel Messi menyampaikan lewat unggahan Instagram-nya, tadi malam WIB. ’’Dengan pengurangan 70 persen gaji kami dalam masa darurat ini, kami ingin memberi kontribusi kepada klub. Sehingga, karyawan klub masih bisa mendapatkan 100 persen gajinya dalam situasi gawat ini,’’ tulis La Pulga, julukan Messi, dilansir laman AS.

Keputusan Barca ini keluar setelah sehari sebelumnya klub dikabarkan menelan kerugian. Seperti dilaporkan laman Marca, Barca bisa menelan kerugian yang nilainya mencapai EUR 100 juta (Rp 1,8 triliun). Nilai itu sama dengan 10 persen dari total anggaran yang sudah disusun klub untuk musim 2019 – 2020.

Nah, dengan pemangkasan gaji sebesar 70 persen itu, maka La Blaugrana diklaim mampu menghemat pengeluarannya sampai di angka EUR 106 juta (Rp 1,9 triliun). Sebelum pernyataan resmi ini muncul, sempat ada rumor yang menyebut Messi dkk tak menerima 100 persen gajinya selama pandemi Covid-19. Persis seperti yang dialami Cristiano Ronaldo di Juve.

Bahkan ada pula yang menyebut pemain-pemain Barca hanya bersedia gajinya dipotong tak lebih dari 30 persen. ’’Ini (pemotongan 70 persen gaji) juga dari kesepakatan kami dan pihak klub,’’ sambung Messi. Memang, di antara skuad besutan Quique Setien, Messi-lah yang paling terasa potongan gajinya. Di Barca, dia digaji EUR 1,3 juta (Rp 23,4 miliar) per pekan.

Laporan ESPN menyebut Dewan Direksi Barca sudah mulai melakukan negosiasi perihal pemotongan gaji ini sejak pekan lalu. Ketika itu, proposal pertama yang diajukan Dewan Direksi ditolak pemain. ’’Mengingat situasi ekonomi yang sulit, Undang-Undang Perburuhan yang jadi senjatanya,’’ tulis ESPN.

Ya, per 17 Maret lalu Kerajaan Spanyol mengeluarkan dekrit yang salah satu pembahasan di dalamnya tentang ERTE (Expediente de Regulacion Temporal de Empleo). Dengan ERTE ini, maka sebuah perusahaan, termasuk klub sepak bola, untuk sementara dapat mengurangi jumlah jam kerja yang berkonsekuensi dengan pengurangan gaji. (ren)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X