Menindaklanjuti warga Bontang yang turun dari KM Egon di Pelabuhan Loktuan, Pemkot Bontang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) minta mereka mengarantina diri selama 14 hari.
---
BONTANG - Sebanyak 96 warga Kota Taman yang turun dari Kapal KM Egon asal Pare-pare Sulawesi Selatan (Sulsel) langsung diinstruksikan menjalani karantina mandiri. Bahtera tersebut bersandar Sabtu (28/3) sekira pukul 18.30 Wita tersebut menurunkan 207 orang di pelabuhan Loktuan Bontang.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Bontang Kamilan menyebut, penumpang yang tiba kemudian disemprot disinfektan sebanyak dua kali. Selain itu dilakukan pengecekan suhu tubuh. "Para penumpang yang turun juga langsung didata," ujar Kamilan.
Dia menjelaskan, penyemprotan awal dilakukan di lobi kantornya yang berada di pelabuhan Loktuan Bontang Barat. Setelah itu, mereka diminta untuk mengisi data diri serta tujuannya. Tercatat 96 orang ber-KTP Bontang. Para penumpang kembali disemprot kembali di pintu keluar pelabuhan. Termasuk penyemprotan kapal, mobil dan juga petugas.
“Kami imbau mereka mengarantina diri selama 14 hari. Nomor HP juga dicatat agar pihak kesehatan dapat meminta laporan," katanya. Dia menjelaskan, kapal yang bersandar di pelabuhannya tidak hanya mengantarkan orang. Namun, juga bahan pangan. Sehingga keputusan untuk menutup agar meminimalisasi orang masuk di Kota Taman belum dapat diberlakukan.
Kamilan menegaskan, untuk memutuskan lockdown. Dirinya masih harus memperhitungkan. Pasalnya, pasokan bahan pangan Bontang berasal dari pulau tetangga. "Kalau di-lockdown ya enggak dapat beras," tegasnya.
Sementara itu, Kapal KM Egon kembali berlayar di hari yang sama pukul 21.00 Wita. Setelah seluruh barang dan awak kapal rampung disemprot. Sementara itu, Rabu (4/4) depan dijadwalkan ada keberangkatan kapal dari pelabuhan Loktuan Bontang menuju Parepare. "Tanggal 7 April ada yang bersandar lagi," jelas Anwar, petugas pelabuhan. (*/eza/rdh/k18)