Sensus Penduduk Online Segera Berakhir

- Minggu, 29 Maret 2020 | 14:37 WIB

BALIKPAPAN – Sisa waktu pelaksanaan sensus penduduk secara online tidak banyak. Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan giat melakukan sosialisasi. Hal ini sebagai upaya agar masyarakat dapat tercatat secara total.

Meski baru pertama dilaksanakan, sensus online menunjukkan respons yang positif. Masyarakat ikut bekerja sama untuk mengisi data yang telah tersedia. Balikpapan bahkan menjadi salah satu daerah yang memberi hasil pendataan yang cukup tinggi.

Ketika sensus online berakhir pada Selasa (31/3), sensus offline atau door to door akan dilaksanakan pada Juli. BPS Balikpapan pun rencananya merekrut sekitar 900 mitra kerja. Para mitra ini akan turun ke lapangan untuk melakukan pendataan.

Kasi Statistik Sosial BPS Balikpapan Umar Riyadi berkata, pihaknya menaruh asumsi jika pada Juli wabah virus corona tidak ada. Mengacu pada asumsi itu, pelaksanaan rencananya dilakukan pertengahan tahun ini.

Terkait 900 orang yang menjadi mitra kerja adalah mereka yang sudah tercatat secara online. Yang akan terbagi menjadi koordinator tim dan petugas pencacah lapangan.

“Perekrutan akan dilakukan melalui website resmi kami. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, hal ini cukup efektif,” ujarnya.

Lanjut dia, rencana yang sudah tersusun itu dengan catatan apabila kondisi sudah membaik. Sementara wabah yang dialami saat ini, tidak ada yang tahu kapan berakhir. Bahkan hingga kini, kasus penyebaran Covid-19 semakin meningkat.

Oleh sebab itu, ia menyebut, pihaknya tak henti menyuarakan untuk memanfaatkan sensus penduduk online. Jadi, pendataan akan segera rampung. Dengan begitu, tidak perlu dilaksanakan sensus secara door to door lagi.

Ia membayangkan jika pada Juli nanti tidak bisa melaksanakan sensus secara door to door, tentu menjadi hambatan luar biasa. Sementara Presiden Joko Widodo meminta pihak BPS agar sensus penduduk tahun ini berjalan sukses.

Dia menuturkan, sensus penduduk tahun ini dapat menjadi masa transisi. Yakni dari proses door to door menuju proses yang serba online.

“Sensus online ini adalah solusi. Selain memberi dampak seperti minimnya pengeluaran biaya, potensi social distancing yang terjadi saat ini bisa terlewati,” tandasnya.

Untuk antisipasi kemungkinan terburuk, pihaknya tetap menunggu arahan dari pihak BPS RI. Dia berharap, apa yang dialami saat ini menjadi alasan kuat untuk menggiatkan pelaksanaan sensus penduduk pada masa mendatang. (*/okt/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X