BALIKPAPAN – Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) tak kunjung berkurang di Kota Minyak. Akibat penyebaran virus ini, Pemkot Balikpapan berencana memperpanjang masa belajar di rumah bagi siswa. Begitu juga dengan masa work from home untuk aparatur sipil negara (ASN).
Hal itu disampaikan Wali Kota Rizal Effendi dalam konferensi pers di Aula Pemkot Balikpapan pada Sabtu (28/3). Wali Kota Rizal Effendi mengatakan, sejauh ini terjadi penambahan kasus Covid-19. Totalnya ada 12 orang yang sudah berstatus positif di Balikpapan.
Melihat kondisi tersebut, pihaknya merasa perlu untuk memperpanjang masa libur. Program belajar di rumah untuk siswa akan diperpanjang. Namun, kepastian waktunya sampai nanti ada pemberitahuan terbaru.
“Batas waktunya akan kami beri tahu dalam waktu dekat untuk sekolah,” katanya. Sementara untuk ASN, Pemkot Balikpapan memilih untuk memperpanjang masa libur dalam periode setiap satu pekan.
“Sementara ini kami perpanjang seminggu sampai 5 April. Nanti sambil melihat kondisi yang berkembang. kalau nanti butuh perpanjang lagi, akan kami umumkan,” ujarnya.
Sebelumnya saat Balikpapan ditetapkan berstatus kejadian luar biasa (KLB), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memutuskan masa belajar mandiri untuk SD dan SMP sejak 16–28 Maret.
Namun, dengan situasi dan kondisi yang belum pulih ini, tentu masa belajar mandiri di rumah akan diperpanjang lagi. Sementara ini kepastian masih menunggu surat edaran resmi dari wali kota yang rencananya disampaikan pada Senin (30/3).
Pengumuman kepastian waktu perpanjangan masa belajar di rumah akan tertuang dalam surat edaran tersebut. Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin mengatakan, selama belajar mandiri di rumah, para peserta didik tetap mendapatkan pendampingan dari guru dengan sistem online.
Dengan begitu, siswa tetap selalu dalam pengawasan orangtua. Kemudian selama belajar mandiri di rumah, guru akan memberikan materi atau tugas mandiri.
Adapun pertimbangan tugas di antaranya kemampuan peserta didik, kemudahan, dan keterjangkauan dalam penyelesaiannya. Selain itu, hal yang terpenting, tidak membebani tugas yang mengharuskan peserta didik dan orangtua keluar rumah.
Dia menyebutkan, selama masa belajar mandiri, siswa dan orangtua tidak perlu khawatir. “Jika ada kendala atau kesulitan, para orangtua bisa berkonsultasi dengan guru memanfaatkan WhatsApp grup yang ada,” tutupnya. (gel/kri/k16)