Dari dalam rumah, mereka mengajak orang bernyanyi, berdiskusi, tertawa, dan beramal. Ide-ide justru berseliweran di masa hiatus ini.
GLANDY B.-DEBORA S., Jakarta, Jawa Pos
DI masa pandemi ini, mereka bisa saja memilih menjadi seperti Pak Hakim dalam Sampar. Bersembunyi di balik pintu yang terkunci. Hanya memikirkan diri sendiri.
Tapi, tidak. ”Kita tidak sendirian di dunia ini, orang lain berada di luar sana, di tengah badai.”
Demikian sang istri berkata kepada Pak Hakim dalam lakon yang ditulis Albert Camus itu. Dan, demikian pula yang dilakukan orang-orang ini di tengah pandemi Covid-19 yang menghembalang apa saja, siapa saja, dan di mana saja.
Raga mereka memang tetap di rumah. Namun, jiwa mereka melanglang menemui sesama yang butuh uluran tangan dalam bentuk apa saja di masa-masa yang sulit ini.
”Kami kan bukan dokter atau pemerintah. Jadi, ya yang bisa kami lakukan untuk banyak orang ya begini ini, memberi hiburan,” kata Armand Maulana, vokalis band Gigi.
Maka, Rabu malam lalu (25/3) penyanyi 48 tahun itu pun membuka konser dengan sistem streaming video yang diadakan Narasi TV. Sembari mengajak siapa saja yang menonton, yang tak seorang pun ada di hadapannya langsung, untuk berdonasi.
Dan, dana dari donasi akan digunakan untuk berbagai upaya penanggulangan Covid-19. Misalnya, pengadaan alat pelindung diri bagi tenaga medis.
Mo Sidik juga sama sekali tak menganggap masa ”menjauh dari kerumunan” saat ini sebagai alasan untuk tidak kreatif. ”Di masa hiatus seperti ini, komedian justru lebih produktif menulis. Materi-materi baru berseliweran dalam otak kita,” kata komika yang juga salah seorang pendiri Ketawa Comedy Club itu.
Dan, kreativitas itulah yang lantas dia salurkan dengan tampil melalui Instagram. Mengajak orang untuk tertawa di masa-masa tegang karena virus korona ini.