Rapid Test di Jatim, Ada ODP yang Positif Korona

- Minggu, 29 Maret 2020 | 13:28 WIB

GUGUS tugas Pemprov Jatim mulai melaksanakan rapid test di daerah. Hingga kemarin (28/3), sebanyak 30 kabupaten dan kota sudah menyelenggarakan. Hasilnya, semua tenaga kesehatan yang masuk kategori PDP dinyatakan negatif. Namun, ada ODP yang hasil tesnya justru positif korona.

Ketua Gugus Tugas Rumpun Kuratif Pemprov Jatim dr Joni Wahyuhadi menyatakan, rapid test terus berlanjut. Harapannya, delapan kabupaten dan kota lainnya segera melaksanakan. Rapid test sangat membantu proses tracing di lapangan. ”Mereka yang positif akan menjalani pemeriksaan dengan PCR (polymerase chain reaction),” katanya. Tujuannya ialah memastikan apakah benar-benar mereka terinfeksi virus yang muncul kali pertama di Wuhan, Tiongkok, itu.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah mendistribusikan 2.600 reagen untuk PCR. Dia mengatakan, persediaan reagen masih cukup. Khofifah juga memerinci pasien positif korona di Jatim. Kemarin ada penambahan 11 pasien positif. Total sekarang ada 77 orang. Dari sebelas pasien itu, tujuh orang berasal dari Surabaya. Sisanya dari Magetan 1 orang, Sidoarjo (1), Gresik (1), dan Kota Kediri (1). ”Daerah terjangkit semakin luas. Kota Kediri kini ikut terjangkit,” jelasnya.

Karena itu, Khofifah kembali meminta masyarakat waspada. Pengamanan berlapis disiapkan. Dia bersama forkopimda dan Pangkoarmada II sepakat mendirikan drive-thru disinfektan di beberapa titik. Antara lain di pintu masuk Surabaya dan Madura, pelabuhan Probolinggo, serta daerah lain yang menjadi pintu masuk Jatim.

Sempat beredar kabar, ada beberapa daerah yang ditutup. Pulau Madura disebut-sebut berpotensi bakal ditutup. Khofifah belum menanggapi hal itu. Dia hanya menegaskan, kebijakan lockdown merupakan kewenangan pusat. ”Bukan kewenangan kami, itu saja penjelasannya,” ucap dia.

Ketua Gugus Tugas Pemprov Jatim Heru Tjahjono menambahkan, ada rencana isolasi bagi warga yang akan mudik ke kampung halaman. Pemprov berkoordinasi dengan Polri, TNI, serta pemerintah kabupaten/kota. ”Kami berupaya mengantisipasi persebaran di tingkat bawah,” ujarnya. (riq/c9/oni)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB

Polri Upaya Pulangkan Dua Pelaku TPPO di Jerman

Sabtu, 23 Maret 2024 | 12:30 WIB

Operasi Ketupat Mudik Dimulai 4 April

Sabtu, 23 Maret 2024 | 11:30 WIB

Kaji Umrah Backpacker, Menag Terbang ke Saudi

Jumat, 22 Maret 2024 | 20:22 WIB
X