PRESENTER Irfan Hakim, 44, merugi hingga ratusan juta rupiah. Tiga puluh lima peliharaannya mati lantaran salah seorang karyawan lupa mencolokkan kembali filter di kolamnya yang disebut megatank. Ada ikan kaviat, botia, fire eel, pari galaxy, pacu albino, peacock bass, datz, dan dorado.
Dikonfirmasi melalui telepon (27/3), Irfan mengungkapkan bahwa ikan di megatank hanya tinggal hitungan jari. ’’Total 35 ikan yang mati, sekarang tinggal tujuh. Kalau rugi materi aku nggak tahu, tapi bisa segitu (ratusan juta, Red),’’ ucapnya.
Yang paling menyesakkan adalah kenangannya ketika merawat ikan-ikan itu selama hampir delapan tahun. ’’Ikan kesayanganku kaviat, tapi semua mati. Dorado dikasih orang, jadi nggak enak (hati, Red). Padahal, jarang banget ada dorado yang bisa sebesar punyaku,’’ ujar ayah lima anak tersebut. Tragedi itu bermula saat Irfan dan karyawannya mengambil bayi ikan pari yang akan diberikan kepada Baim Rabu siang (25/3). Gelembung dan filter pun dimatikan. Namun, setelah itu, karyawannya lupa menyalakan kembali hingga Kamis sore (26/3). ’’Sekitar 15 jam tanpa filter. Pas ditemuin udah bau banget,’’ jelasnya.(shf/c18/jan)
