Omzet UMKM di Kaltim Mulai Turun

- Minggu, 29 Maret 2020 | 11:53 WIB
Penanganan virus corona yang dilakukan pemerintah turut memukul sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebab imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk tetap di rumah saja membuat jumlah pembeli merosot.
Penanganan virus corona yang dilakukan pemerintah turut memukul sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebab imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk tetap di rumah saja membuat jumlah pembeli merosot.

SAMARINDA- Penanganan virus corona yang dilakukan pemerintah turut memukul sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebab imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk tetap di rumah saja membuat jumlah pembeli merosot.

Pemilik Momoo Milk Fresh Tika Dhefiana mengatakan, dalam sepekan terakhir pihaknya mencatatkan penurunan traffic pembeli sebesar 10-30 persen. Kondisi tersebut membuat omzet ikut turun hampir Rp 5 juta per hari dibandingkan pendapatan hari biasa. “Meski omzet turun, sampai saat ini kami tetap membuka seluruh outlet yang tersedia. Kami sekarang punya sembilan outlet yang tersebar di seluruh wilayah Samarinda,” ujarnya.

Untuk mengurangi potensi penyebaran virus mematikan tersebut, pihaknya menyarankan pelanggan melakukan pembayaran menggunakan transaksi nontunai. ”Bagi pelanggan yang masih menggunakan uang tunai, kami sarankan untuk menggunakan alcohol spray yang kami sediakan di masing-masing outlet sebelum melakukan pembayaran,” sambungnya.

Pihaknya juga kerap membersihkan outlet dengan disinfektan. Baik tempat jualan hingga karyawan satu jam sekali. “Kalau dulu kami menggunakan masker sekali pakai untuk setiap karyawan, akibat kekosongan dan harga yang tinggi saat ini kami memilih menggunakan masker kain. Juga memberikan suplai vitamin untuk setiap karyawan,” ucapnya.

Tika mengaku sedang bimbang, memilih antara meliburkan karyawan atau tetap menyarankan mereka bekerja. Sebab jika diliburkan, para pegawai bakal kesulitan mendapatkan pemasukan. Sementara saat ini pihaknya kemungkinan hanya mampu membayar gaji pegawai satu bulan ke depan. ”Pegawai di sini memiliki uang harian di luar gaji bulanan. Ketika diliburkan, mungkin uang harian itu tidak ada lagi,” terangnya.

Adapun setiap harinya karyawan bekerja dalam 6-7 jam. Sampai saat ini karyawan juga belum libur, sambil memantau perkembangan situasi. “Kami berharap masyarakat yang bisa stay di rumah untuk tetap di rumah saja dan kita bisa membantu sesama yang hari ini juga berjuang mencari nafkah. Semoga kondisi segera pulih,” pungkasnya. (*/ain/ndu/k15) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB
X