Stok Pangan Masih Aman, Libatkan Kepolisian Memantau Harga

- Minggu, 29 Maret 2020 | 11:22 WIB
DIPASTIKAN AMAN: Kebutuhan pangan di Pasar Induk Sangatta Utara dipastikan aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. LELA RATU SIMJ/KP
DIPASTIKAN AMAN: Kebutuhan pangan di Pasar Induk Sangatta Utara dipastikan aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. LELA RATU SIMJ/KP

SANGATTA–Warga yang berdiam di Sangatta dibuat kelimpungan dengan naiknya harga bahan-bahan pokok. Bahkan, tersiar kabar, ada kelangkaan barang yang membuat harga sembilan bahan pokok (sembako) dinaikkan.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop) membantah keras adanya kelangkaan bahan makanan.

Kadisperindag Kutim Zaini menjelaskan, maraknya informasi tak valid yang menyebar dan menyebutkan kelangkaan kebutuhan pokok digadang-gadang menjadi salah satu penyebab utama. Diungkapkannya, stok bahan makanan di pasar memadai. Bahkan tidak mengalami kekurangan. Dia menduga, ada oknum yang mencoba menimbun dan menimbulkan kepanikan, akhirnya memainkan harga.

Zaini menjelaskan, stok melebihi kebutuhan masyarakat. Beras yang notabene dibutuhkan Kutim setiap pekannya 569,1 ton, stok yang tersedia hingga kini masih 1.145,19 ton. "Masih ada surplus beras 576,18 ton sekarang," katanya. Kepanikan warga perihal langkanya bahan pokok, lanjut Zaini, seperti menjadi momok, yang membuat semua warga ikut terpengaruh. Akibatnya, jatah belanja meningkat dua kali lipat dari biasanya. "Banyak warga yang takut lockdown, apalagi dengan pasar mau tutup, belanjanya langsung banyak. Akhirnya memborong," tuturnya.

Hal itu kata dia tidak perlu dilakukan. Apalagi kebutuhan pangan tidak akan habis secepat itu. Banyaknya produksi lokal dirasa mumpuni memenuhi kebutuhan. Hal tersebut pernah terjadi pada harga gula pasir yang melambung tinggi karena isu yang beredar. "Jangan sampai harga lain seperti gula, normalnya Rp 13 ribu per kilogram (kg), tiba-tiba mencuat jadi Rp 20 ribu per kg. Ya karena panik itu. Warga belanja saja seperti biasa," tuturnya.

Dia meminta pedagang, terlebih pengecer, agar tidak berspekulasi menaikkan harga barang. Terlebih, kondisi saat ini sedang dilanda wabah Coronavirus Disease (Covid-19), yang membuat warga kesulitan berbelanja.

"Pengecer jangan sembarang menaikkan harga barang. Kami sudah bekerja sama dengan kepolisian supaya menindak tegas pedagang yang nakal," tegasnya. Tidak hanya beras, stok gula sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kutim.

Saat ini masih memiliki 96 ton. Dengan hitung-hitungan konsumsi per kapita/pekan sebanyak 0,18 ton, dan kebutuhan mingguan mencapai 70,05 ton, masih ada stok sebesar 26 ton gula pasir. "Saya heran kok dibilang langka dan mahal. Kami sudah cek di warung-warung, kami langsung beri penjelasan. Harga juga harus turun lagi," ujarnya.

Zaini menerangkan, bukan hanya beras dan gula. Tepung terigu, telur, daging ayam, daging sapi, bawang merah, bawang putih, cabai, minyak goreng, serta bahan pokok lainnya dipastikan tidak ada kelangkaan. "Masyarakat tidak perlu cemas, melimpah sekali bahan makanan," paparnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutim Sumarjana. Dia mengatakan, ketersediaan pangan tidak hanya bicara soal stok di pasaran, tapi juga produksi bahan pangan tersebut.

"Dihitung berdasarkan neraca kebutuhan pangan per kapita setiap pekannya, kemudian dikalikan dengan jumlah penduduk secara keseluruhan, dan didapatkan kebutuhan penduduk secara keseluruhan per pekannya itu," ungkap dia. (*/la/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X