Tujuh Tim F1 Inggris Produksi Ventilator

- Minggu, 29 Maret 2020 | 11:04 WIB
ilustrasi
ilustrasi

LONDON - Seperti virus yang cepat menyebar semangat kepedulian dan bahu membahu membantu penanganan kasus penularan Covid-19 di Eropa juga terus menular. Di Inggris, tujuh tim Formula 1 yang bermarkas di negeri kerajaan tersebut bersepakat untuk memanfaatkan pabrik mereka memproduksi alat kesehatan. Gerakan sosial tersebut diberi nama "Project Pitlane".

Ketujuh tim Formula 1 yang berbasis di Inggris itu adalah Haas, McLaren, Mercedes, Racing Point, Red Bull, Renault, dan Williams. Langkah ini diambil untuk merespon permintaan pemerintah Inggris yang mengharap ada peningkatan produksi peralatan medis yang saat ini memang sedang sangat dibutuhkan. Ya, akhirnya pemerintah Inggris akhirnya meminta bantuan seluruh kekuatan bisnis untuk mendukung program melawan Covid-19 setelah sebelumnya terkesan acuh.

Salah satu alat yang akan diproduksi tim-tim F1 tersebut adalah ventilator pernafasan. Alat ini sangat penting dan dibutuhkan dalam merawat pasien korona gejala berat. Itu karena mereka sering kali sudah kesulitan bernafas dan harus dirawat intensif di rumah sakit. Nah masifnya persebaran Covid-19 di Inggris bukan hanya mengakibatkan kapasitas rumah sakit semakin menipis, tetapi juga kurangnya perlengkapan medis.

Saat ini rumah sakit-rumah sakit di Inggris disebut sedang kekurangan alat ventilator pernafasan. Karena itu pemerintah setempat sudah menyerukan ada penambahan produksi alat tersebut secepatnya. Targetnya bulan depan sudah ada 30 ribu ventilator pernafasan baru yang siap didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan.

Dalam pernyataan resminya, Formula 1 menyatakan bahwa tim-tim balapan jet darat tersebut sudah secara aktif menawarkan bantuan kepada pemerintah. Mereka siap menggunakan keahlian dan alat produksi canggih yang dimiliki untuk merancang teknologi modern demi mengatasi masa-masa krisis pandemi globla ini.

Dalam rilis yang sama, F1 menerangkan untuk sementara Project Pitlane akan fokus pada tiga alur kerja. Mulai dari rekayasa perangkat medis yang sudah ada, mendukung skala produkai ventilator yang telah ada, serta membuat prototipe perangkat baru untuk dilakukan sertifikasi sebagai produk selanjutnya.

"Project pitlane akan memanfaatkan sumber daya dan kemampuan anggota tim untuk membuat efek besar dan signifikan. Dengan fokus pada keterampilan inti industri F1, yakni desain cepat, pembuatan prototipe, pengujian, dan perakitan secara terampil," tulis F1 dalam rilis resmi dilansir ESPN.

Bukan hanya di Inggris, Ferrari yang bermarkas di Italia juga mengambil langkah serupa. Mereka membantu perusahaan Siare Engineering untuk memperbesar skala produkai ventilator. Pemerintah meminta Siare untuk menambah produksi mereka dari 160 menjadi 500 sebulan.

Ferrari dan perusahaan induknya Chrysler digandeng Karena memiliki keahlian teknik melakukan riset dan memproduksi peralatan modern. Ferrari juga mengonfirmasi telah menyumbang EUR 10 juta kepada Departemen Perlindungan Sipil Italia sebagai bantuan kemanusiaan atas bencana yang ditimbulkan oleh virus korona.

Pabrikan yang bermarkas di Maranello tersebut juga sudah menutup secara total pabrik mereka di dua tempat. Selain di Maranello mereka juga memiliki pabrik lain di Modena. Langkah itu dilakukan setelah Italia menjadi negara Eropa yang paling parah terdampak virus korona.

CEO Ferrari, Louis Camilleri, menyebut langkah ini mereka ambil lantaran keselamatan dan kesehatan para karyawan mereka merupakan hal yang paling penting di situasi krisis saat ini. Dia menambahkan, setelah pandemi ini berakhir, Ferrari dan seluruh karyawannya diharapkan akan siap kembali beroperasi dengan lebih solid dan kuat.

"Karena rasa hormat kami kepada para karyawan, pemasok, klien, maupun penggemar, kami harus mengambil langkah ini. Ini demi ketenangan pikiran dan keluarga mereka. Kami harus ucapkan terima kasih atas komitmen luar biasa yang telah mereka tunjukkan untuk perusahaan ini dalam beberapa hari terakhir," ucap Camilleri dalam rilis resmi Ferrari dilansir Business Insider.(irr/cak)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X