LAS VEGAS -Deontay Wilder sudah resmi meminta tarung ulang jilid tiga melawan Tyson Fury. Itu setelah bulan lalu dia takluk secara TKO di ronde ketujuh melawan petinju asal Manchester, Inggris tersebut. Gara-gara kekalahan itu Wilder kehilangan sabuk juara dunia kelas berat versi WBC.
Namun, Wilder harus lebih bersabar lagi. Keinginannya merebut kembali sabuk juara dunia tidak mungkin terlaksana dalam waktu dekat. Bob Arum, co-promotor Fury menyebut paling cepat duel tersebut baru bisa terlaksana Oktober mendatang. Penyebabnya tidak lain adalah pandemi covid-19 yang saat ini masih terus menyebar di Eropa maupun Amerika Serikat (AS).
Padahal, duel ini sebenarnya sudah direncanakan bakal digelar pada 18 Juli mendatang. Lokasinya menurut rencana kemungkinan besar tetap seperti duel sebelumnya yakni di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas.
"Sudah jelas tidak mungkin (terlaksana pada 18 Juli)," ucap Arum dilansir ESPN. "Kita bahkan tidak tahu apakah MGM sudah buka di tanggal itu," tambah promotor 88 tahun tersebut.
Pria yang juga lama menjadi promotor petinju Filipina Manny Pacquiao itu menambahkan, tidak mungkin pihaknya berani menyebut tanggal pertarungan untuk saat ini. Apalagi, untuk latihan atau latih tanding saja para petinju saat ini masih kesulitan mencari tempat.
Dia juga menyebut ingin menggelar duel itu jika sudah tidak ada lagi larangan berkunjung ke negara manapun akibat covid-19. "Lucu jika saya menyebut tanggal tapi ternyata nanti warga negara Inggris tidak bisa datang," ucap Arum. Sejak kembali merebut sabuk juara dunia kelas berat, Fury saat ini memang kembali menjadi kebanggaan pecinta tinju Inggris.
Di lain sisi, mundurnya duel Wilder kontra Fury jilid tiga ini otomatis berpengaruh dengan rencana duel kelas berat sesama petinju Inggris yakni Fury kontra Anthony Joshua. Pertarungan tersebut digadang-gadang akan menjadi laga unifikasi kelas berat. Tapi syaratnya Fury harus lebih dulu menumbangkan Wilder di duel jilid tiga.
Frank Warren, promotor Fury lainnya, kepada Boxing Scene menyebut bahwa paling cepat duel tersebut bisa terlaksana awal tahun depan. Apalagi, sebelum mewujudkan duel ini Joshua juga masih punya kewajiban dari IBF melawan Kubrat Pulev. Pertarungan itu menurut rencana akan digelar pada 25 Juli.
"Mungkin (pertarungan Joshua vs Fury) baru bisa digelar di salah satu tanggal pada Februari," ucap Warren. Dia menambahkan, tanggal pertarungan tidak bisa dipastikan dadakan. Itu berpengaruh besar kepada banyak hal.
"Petinju butuh tanggal pasti untuk mereka fokus mempersiapkan diri. Ini berpengaruh pada training camp, sparring partner, maupun berbagai sisi lain dari persiapan mereka," tambahnya. (irr)