Covid-19 Juga Ancam Neraca Perdagangan

- Sabtu, 28 Maret 2020 | 01:11 WIB
Karena wabah Covid-19, kinerja impor menurun meskipun tak sedalam ekspor. Sehingga neraca perdagangan Indonesia terancam menurun.
Karena wabah Covid-19, kinerja impor menurun meskipun tak sedalam ekspor. Sehingga neraca perdagangan Indonesia terancam menurun.

SAMARINDA-Seiring perjalanan pasar, covid-19 mulai memukul ekonomi. Hal itu terlihat dari nilai tukar rupiah semakin lemah terhadap mata uang Amerika Serikat (USD). Saat ini Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mencatat, nilai tukar rupiah terhadap USD sudah mencapai Rp 16.486 pada 24 Februari 2020.

Pelemahan tersebut tentunya akan berpengaruh kepada kinerja perdagangan Kaltim. Neraca perdagangan Kaltim bisa menurun seiring kinerja ekspor yang melambat. Meskipun biasanya pelaku usaha ekspor akan diuntungkan ketika pelemahan rupiah. Namun pelamahan rupiah saat ini bersamaan dengan penurunan permintaan komoditas.

Untuk diketahui, tren penguatan dolar AS sudah berlansung sejak awal Maret 2020. Pada 2 Maret nilai tukar sudah mencapai Rp 14.413 per USD. Nilainya terus meninggi, hingga mencapai Rp 15 ribu pada 17 Maret. Masih terus meningkat hingga mencapai Rp 16 ribu, pada 24 Maret.

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, dampak wabah virus covid-19 terhadap perekonomian Indonesia mulai terasa. Nantinya daerah-daerah juga akan mengikuti. Sebab, covid-19 saat ini membuat ekspor Indonesia menurun cukup tajam.

Begitu juga kinerja impor menurun meskipun tak sedalam ekspor. Sehingga neraca perdagangan Indonesia terancam menurun.
Nilai ekspor Januari 2020 mencapai USD 1,24 miliar atau mengalami penurunan sebesar 8,65 persen dibanding dengan ekspor Desember 2019. Penurunan itu juga terjadi kepada kinerja impor Kaltim. Nilai impor Kaltim pada Januari 2020 mencapai USD 216,26 juta atau mengalami penurunan sebesar 37,47 persen, dibandingkan dengan impor Desember 2019.

"Penurunan kinerja impor menandakan turunnya permintaan domestik terhadap barang-barang dari luar," katanya. Menurutnya, ekspor yang menurun lebih tajam tentunya akan mempengaruhi neraca perdagangan Kaltim. Sehingga penguatan dolar saat ini belum akan terdampak, sebab kinerja ekspornya menurun.

Selain perdagangan, covid juga membuat penyaluran kredit bank melambat. Sektor perdagangan yang banyak menggunakan dana perbankan, saat ini mengalami dampak yang cukup besar karena virus Covid-19.

"Dampaknya nanti akan semakin luas, tidak hanya semata-mata menurunkan neraca perdagangan namun juga bisa menimbulkan efek multiplier terhadap sektor lainnya," pungkasnya. (ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X