JAKARTA – Beberapa perusahaan asal Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia akan menyumbangkan bantuan alat kesehatan (alkes) berupa alat tes (test kit), masker, dan alat pelindung diri (APD) seberat total 40 ton. Bantuan tersebut diangkut dari Tiongkok dengan pesawat Boeing 777 Garuda Indonesia dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dini hari tadi (27/3). Bantuan itu dikoordinasi Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang bekerja sama dengan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI).
Sebagian besar donatur adalah para investor yang telah berinvestasi di Indonesia seperti di Morowali, Weda Bay, Obi, Kendari, dan Konawe. Mereka mengirimkan bantuan alkes untuk membantu penanganan pandemi secara nasional dan daerah lokal, khususnya tempat mereka berinvestasi.
Menurut Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, karena pandemi Covid-19 ini termasuk bencana global, berbagai bentuk dukungan dari negara mana pun bakal diterima. ’’Tentu setelah melalui prosedur yang ditentukan, termasuk faktor keamanan,’’ kata Luhut dalam pernyataannya (26/3).
Bantuan akan disalurkan ke masyarakat melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) di bawah komando Doni Monardo sebagai koordinator. ’’Publik, masyarakat, dan media harus tahu ke mana jika memerlukan bantuan. Jadikan satu pintu,’’ tegas Luhut.
Jubir Kemenko Marves Jodi Mahardi menyatakan, bantuan alkes tersebut adalah bukti hubungan baik antara kedua negara. ’’Juga, wujud kepedulian terhadap wabah Covid-19 yang merupakan tantangan semua negara di dunia hari ini,’’ ujarnya.
Selain memberikan bantuan alat kesehatan, Kemenko Marves bersama APLSI mengoordinasikan pemberian bantuan alat lab berupa alat PCR dan RNA extraction machine untuk memeriksa Covid-19 pada enam fakultas kedokteran di Indonesia. ’’Diharapkan, pada minggu kedua April, semua fakultas kedokteran bakal memiliki kemampuan melakukan tes. Masing-masing 1.000 sampel per hari,’’ tutur Jodi. (tau/c14/ttg)
