Pandemi Corona, AS Kucurkan Dana Terbesar Sepanjang Sejarah, Warganya Panik dan Antre Beli Senjata

- Jumat, 27 Maret 2020 | 14:21 WIB
Warga antre di luar toko senjata di Culver City.  (Francine Orr/Los Angeles Times)
Warga antre di luar toko senjata di Culver City. (Francine Orr/Los Angeles Times)

Beberapa negara mengucurkan bantuan besar-besaran untuk mengatasi pandemi Covid-19. Pada Rabu, Senat AS menyetujui rancangan undang-undang (RUU) bantuan untuk mengatasi wabah virus korona. Dari 96 anggota Senat yang hadir, tak ada satu pun yang menolak menyetujui anggaran sebesar USD 2 triliun (Rp 32,5 kuadriliun). Itu adalah stimulus terbesar dalam sejarah AS yang disetujui Senat. Anggaran tersebut digunakan untuk membantu perekonomian yang lesu dan peralatan medis.

Sejatinya usul anggaran itu sempat ditentang di awal. Namun, begitu korban jiwa akibat Covid-19 di negeri yang dipimpin Presiden Donald Trump itu tembus seribu orang lebih, Senat melunak. Total penularan di AS kini sekitar 68 ribu orang. Kemarin dilaporkan bahwa ada 100 petugas medis di tiga rumah sakit di Boston yang positif tertular.

RUU itu masih harus melewati House of Representative, tapi sepertinya anggota parlemen akan meloloskannya dengan mudah. Hari ini voting dilakukan. Bila disetujui, RUU langsung dibawa ke meja Trump untuk ditandatangani.

Di Negeri Paman Sam itu, bukan hanya makanan yang dibeli penduduk untuk stok, melainkan juga senjata. Terjadi lonjakan pembelian senjata api. Penduduk takut pandemi itu akan berubah menjadi krisis sosial dan memicu kerusuhan. Mereka bersiap melindungi diri dengan membeli senjata api. Trump mengungkapkan, saat ini ada empat rumah sakit yang sedang dibangun di New York untuk mengantisipasi lonjakan pasien. ’’Semua sesuai jadwal. Ventilator tambahan juga sudah dikirim,’’ cuit Trump seperti dikutip Agence France-Presse.

AS tak mau bernasib sama dengan negara-negara Eropa. Kamis (26/3) ada 258.068 orang yang positif Covid-19 dan 14.640 meninggal di Eropa. Lebih dari separonya berada di Italia dan Spanyol. Di Italia ada 74.386 kasus dan Spanyol 56.188 kasus. Jumlah orang yang terinfeksi di dua negara itu diyakini jauh lebih tinggi. Sebab, mereka hanya mengetes orang yang harus dirawat di rumah sakit dan yang gejalanya sudah buruk.

Tiongkok menjadi negara satu-satunya yang sudah berhasil mengalahkan virus penyebab Covid-19. Penularan lokal di negara tersebut dua hari terakhir mencapai angka nol. Dokter-dokter mulai dipulangkan dan rumah sakit darurat ditutup.

Penularan yang terjadi saat ini berasal dari luar. Karena itu, kemarin Negeri Panda tersebut memutuskan memangkas rute penerbangan internasional. Penerbangan ke luar Tiongkok hanya satu kali sepekan untuk satu rute negara. Demikian juga sebaliknya. Jumlah penumpang dalam pesawat juga tidak boleh lebih dari 75 persen.

’’Kebijakan ini berlaku mulai 29 Maret,’’ bunyi pengumuman Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok.  Beberapa negara mengucurkan bantuan besar-besaran untuk mengatasi pandemi Covid-19. Pada Rabu, Senat AS menyetujui rancangan undang-undang (RUU) bantuan untuk mengatasi wabah virus korona. Dari 96 anggota Senat yang hadir, tak ada satu pun yang menolak menyetujui anggaran sebesar USD 2 triliun (Rp 32,5 kuadriliun). Itu adalah stimulus terbesar dalam sejarah AS yang disetujui Senat. Anggaran tersebut digunakan untuk membantu perekonomian yang lesu dan peralatan medis.

Sejatinya usul anggaran itu sempat ditentang di awal. Namun, begitu korban jiwa akibat Covid-19 di negeri yang dipimpin Presiden Donald Trump itu tembus seribu orang lebih, Senat melunak. Total penularan di AS kini sekitar 68 ribu orang. Kemarin dilaporkan bahwa ada 100 petugas medis di tiga rumah sakit di Boston yang positif tertular.

RUU itu masih harus melewati House of Representative, tapi sepertinya anggota parlemen akan meloloskannya dengan mudah. Hari ini voting dilakukan. Bila disetujui, RUU langsung dibawa ke meja Trump untuk ditandatangani.

Di Negeri Paman Sam itu, bukan hanya makanan yang dibeli penduduk untuk stok, melainkan juga senjata. Terjadi lonjakan pembelian senjata api. Penduduk takut pandemi itu akan berubah menjadi krisis sosial dan memicu kerusuhan. Mereka bersiap melindungi diri dengan membeli senjata api.

Trump mengungkapkan, saat ini ada empat rumah sakit yang sedang dibangun di New York untuk mengantisipasi lonjakan pasien. ’’Semua sesuai jadwal. Ventilator tambahan juga sudah dikirim,’’ cuit Trump seperti dikutip Agence France-Presse.

AS tak mau bernasib sama dengan negara-negara Eropa. Kemarin (26/3) ada 258.068 orang yang positif Covid-19 dan 14.640 meninggal di Eropa. Lebih dari separonya berada di Italia dan Spanyol. Di Italia ada 74.386 kasus dan Spanyol 56.188 kasus. Jumlah orang yang terinfeksi di dua negara itu diyakini jauh lebih tinggi. Sebab, mereka hanya mengetes orang yang harus dirawat di rumah sakit dan yang gejalanya sudah buruk.

Tiongkok menjadi negara satu-satunya yang sudah berhasil mengalahkan virus penyebab Covid-19. Penularan lokal di negara tersebut dua hari terakhir mencapai angka nol. Dokter-dokter mulai dipulangkan dan rumah sakit darurat ditutup.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X