Mal Lembuswana Masih Buka, Jam Kerja yang Diatur

- Jumat, 27 Maret 2020 | 13:08 WIB
Pengelola Mal Lembuswana memutuskan tetap membuka layanan dan membuat masyarakat tak panik.
Pengelola Mal Lembuswana memutuskan tetap membuka layanan dan membuat masyarakat tak panik.

SAMARINDA- Meski terjadi penurunan kunjungan hingga 80 persen, pengelola Mal Lembuswana tetap optimistis mampu bertahan di tengah gempuran pandemi virus corona. Salah satu upaya mereka dalam menekan potensi kerugian, yakni dengan melakukan pengaturan jam kerja karyawan.

Manajer Operasional Mall Lembuswana Samarinda Fery Pata’dungan mengatakan, saat ini pihaknya masih tertolong karena ada retribusi parkir yang berjalan selama 24 jam. Karena di kawasan mal terdapat kompleks perkantoran, supermarket, bank, tempat kursus dan lain-lain.

Namun pihaknya telah melakukan perubahan jam operasional mal menjadi 8 jam kerja, mulai pukul 12.00 hingga 20.00 Wita. Dan para karyawan diatur dengan kerja 1 sif. “Aturan ini kita fokuskan untuk karyawan yang sebelumnya bekerja dalam 2 sif. Kita juga melakukan pembersihan secara menyeluruh, terkhusus pada toilet dan fasilitas umum yang sering dijangkau pengunjung,” ujarnya, Kamis (26/3).

Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 pihaknya menyediakan alat pengecek suhu tubuh, untuk mendeteksi setiap orang yang keluar masuk di tempat perbelanjaan, serta melakukan pembersihan dengan disinfektan setiap 30 menit sekali pada handler tangga.

Dia mengungkapkan, saat ini kondisi perbelanjaan mengalami penurunan hingga 80 persen dan sebagian besar yang mengisi lahan parkir hanyalah karyawan. “Omzet kami turun hampir 90 persen,” ungkapnya. Untuk Senin dan Selasa, pengunjung sangat jarang. “Tadi malam saja kita harus tutup sebelum jam 8 malam, karena setelah magrib sudah sepi,” sambungnya.

Namun untuk swalayan hingga saat ini masih ramai, karena masyarakat banyak yang membeli kebutuhan pokok dan memastikan stok barang tetap ada. Pihak swalayan kini melakukan beberapa pembatasan seperti pembelian gula maksimal 2 kg.

Ia menjelaskan, penurunan yang terjadi tak hanya dirasakan pengelola mal, tapi juga tenant-tenant yang ada. Bahkan beberapa sudah menginginkan untuk istirahat. Namun, pihaknya menahan dengan memberikan kompensasi. “Di sini, beberapa tempat juga ada yang tutup sementara waktu seperti wahana permainan anak,” jelasnya.

Dia berharap, seluruh tenant yang ada saling mendukung, apalagi bulan depan sudah memasuki Ramadan yang biasanya dipersiapkan strategi big season. “Kami mencoba bertahan sebisa kami, karena ketika semua tutup secara bersama-sama akan memunculkan kepanikan di masyarakat. Maka dari itu kami coba tetap menciptakan kondisi yang aman,” pungkasnya. (*/ain/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X