Setiap Ada Kasus Baru, Pemerintah Berkirim Pesan Singkat

- Jumat, 27 Maret 2020 | 11:09 WIB
Sarana publik di Korea Selatan yang sepi aktivitas.
Sarana publik di Korea Selatan yang sepi aktivitas.

Setiap Lebaran Lafif Najachi selalu pulang ke tanah air. Dalam situasi yang tidak memungkinkan ini, dia terancam tidak dapat berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

 

NUR WACHID, Jawa Pos Radar Madiun

 

SEJAK Covid-19 mewabah di Korea Selatan, handphone Lafif Najachi sering berdering. Sebelumnya hanya menerima pesan dari keluarga, sahabat, dan temannya di beberapa grup WhatsApp, kali ini dia juga kerap menerima short message service (SMS) dari pemerintah. SMS berbahasa nasional negara setempat itu intens memberitahukan titik mana saja warga terjangkit korona.

Tidak terhitung berapa kali SMS itu masuk ke handphone-nya. Lafif screenshot beberapa pesan itu lalu dikirimkan ke Jawa Pos Radar Madiun. Pemerintah setempat memberitahukan hal itu bukan untuk menakut-nakuti. Agar warga yang berada di zona klaster baru dapat lebih meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah juga melarang warga masuk ke zona tersebut. ‘’Pemerintah mengimbau agar menghindari titik-titik itu,’’ kata Lafif.

Terbaru, Covid-19 positif menjangkiti warga yang tinggal di sebuah apartemen tak jauh dari tempat tinggal Lafif. Sekitar 1 kilometer. Setelah itu, pemerintah mensterilisasi dan mengisolasi seluruh penghuni apartemen. Warga juga dilarang memasuki kawasan tersebut dalam radius tertentu dalam kurun waktu 24 jam. ‘’Semua warga sadar dan tidak nekat ke sana. Takut, ya,’’ ujar pria kelahiran 1988 itu.

Menurut Lafif, SMS tersebut bisa membantu mengatasi kekhawatiran terhadap wabah Covid-19. Paling tidak dapat mengantisipasi agar warga tidak terinfeksi. Sepengetahuannya, di lingkungannya tidak ada yang meremehkan SMS tersebut. Bahkan tidak ada yang berani mendekat ke titik zona baru. Apalagi mencoba mendekat hanya untuk mengabadikan momen baik mengambil foto maupun video. Kemarin (26/3) data update pukul 10.16, worldometer mencatat tambahan orang sembuh dalam sehari mencapai 414 orang. Dari sebelumnya 3.730 menjadi 4.144. Sementara data terbaru total warga terdeteksi positif Covid-19 mencapai 9.241 orang. Dari total itu, 131 di antaranya meninggal dunia. ‘’Yang sembuh cukup tinggi dalam sehari,’’ urainya.

Saat mengabarkan itu, Negeri Ginseng kini tengah memasuki musim peralihan. Biasanya, tidak lama lagi memasuki musim semi. Suhu udara pada malam hari berada di kisaran 9 derajat Celsius. Puncaknya 3 derajat Celsius pada dini hari. Namun, cukup panas di siang hari. Tidak heran, jika di sela istirahat Lafif lebih sering berada di luar ruangan. Berjemur di bawah terik matahari. ‘’Biasanya tiap kali Lebaran pulang ke Indonesia,’’ ungkapnya.

Nyaris tiap tahun sejak 2003, Lafif selalu menyempatkan mengunjungi keluarga di tanah air. Terutama saat Lebaran. Biasanya pula dia telah memesan tiket sejak jauh-jauh hari. Namun, kini dia mengurungkan niatan pulang kampung. Apalagi saat ini di tanah air juga tengah berjuang melawan korona. ‘’Tiket pesawat tidak ada,’’ sebutnya.

Jika nanti mendekati Lebaran tersedia tiket pun, Lafif mengaku ingin bertahan di Korsel. Sebab, dia tak ingin justru kesulitan saat hendak kembali ke negeri rantauan. Pastinya, pintu masuk antarnegara masih diperketat hingga beberapa bulan ke depan. Termasuk Indonesia yang angkanya terus bertambah setiap hari. *** (habis/fin/c1)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X