Akhirnya Hilang Gelisah Dokter dan Tim Medis

- Kamis, 26 Maret 2020 | 15:09 WIB
2000 APD untuk Kaltim akhirnya datang.
2000 APD untuk Kaltim akhirnya datang.

Pertempuran para tenaga medis di garis depan mencegah penyebaran virus corona begitu alot. Kedatangan 2.000 alat pelindung diri untuk sementara menjawab kegelisahan mereka.

 

BALIKPAPAN–Bantuan tiba untuk tenaga medis di Kaltim. Mereka yang selama ini seperti menjalani “misi bunuh diri” dalam merawat pasien virus corona, akhirnya mendapat pasokan alat pelindung diri (APD). Rabu (25/3) malam, 2.000 APD tiba di Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) Dhomber Balikpapan.

Menggunakan pesawat CN 295 dengan nomor ekor A-2907 milik TNI Angkatan Udara, berdus-dus APD diturunkan pukul 20.45 Wita. Sebelumnya sejumlah petugas lebih dulu menyiram dus tersebut dengan disinfektan. Kepala Staf Kodam (Kasdam) VI/Mulawarman Brigjen TNI Tri Nugraha Hartanta menjelaskan, bantuan ini merupakan bagian dari 6.000 APD yang didistribusikan ke Kalimantan. Meliputi Kaltim, Kalsel, Kaltara.

Provinsi di wilayah teritorial Kodam VI/Mulawarman tersebut menerima masing-masing 2.000 APD. "Ini nanti didistribusikan ke rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19," kata Hartanta kepada Kaltim Post. Lanjut dia, belum bisa dipastikan apakah bantuan dari gugus depan percepatan penanganan Covid-19 ini akan disusul bantuan lainnya.

Kodam harus menunggu petunjuk dari Mabes TNI. Termasuk apakah Kaltim akan menerima bantuan berupa obat-obatan dan alat rapid test. "Saya belum bisa berkomentar soal itu (bantuan obat dan alat rapid test)," ungkapnya. Sementara itu, Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Edi Iskandar yang menerima secara simbolis bantuan APD menyebut, ini menjadi jawaban atas kegelisahan dokter dan tim medis yang tengah berjuang di garis depan dalam menangani pasien Covid-19.

"Jadi, kami mewakili pemerintah provinsi menerima 2.000 APD ini. Dan besok (hari ini) bersama satgas akan di-list berapa kebutuhan rumah sakit rujukan," kata Edi. Kata dia, belum bisa dipastikan kecukupan jumlah 2.000 APD ini. Namun setidaknya menjadi kabar bahagia bagi tim medis yang saat ini dihadapi dengan semakin menipisnya APD di rumah sakit. Karena itu, pembagian secara proporsional akan dilakukan dengan berkoordinasi Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim.

"Setidaknya paling lama seminggu sekali seorang dokter harus mengganti APD. Jadi kami bersyukur ada bantuan ini," ujarnya. Di rumah sakit yang dipimpinnya saat ini, terdapat 45 petugas medis. Termasuk di dalamnya 10 dokter ahli yang setiap hari harus merawat 6 pasien positif Covid-19. Terpisah, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berharap, Kota Beriman menjadi daerah prioritas bantuan APD ini. Rizal pun meminta 500 dari 2.000 APD yang diberikan ke Kaltim. Mengingat, dari 11 pasien positif Covid-19, enam di antaranya sedang ditangani di Balikpapan.

"Kami minta Balikpapan yang terbanyak. Makanya besok (hari ini) kami akan minta pemprov prioritaskan di sini dan Samarinda," sebut Rizal. Rizal menyebut, Balikpapan tidak serta-merta akan menunggu bantuan dari pihak pemerintah. Pemkot telah mengumumkan siap menerima bantuan dari pihak mana pun yang mau membantu. Termasuk menyiapkan anggaran untuk membelinya jika ada yang menjual.

"Tadi yang diajukan satgas ke saya ada Rp 10 miliar. Jadi kalau ada yang mau jual APD, kita siap beli," katanya.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak mengungkapkan, bantuan 2.000 APD berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebelumnya, Kaltim disebut tidak mendapatkan APD dari BNPB. Namun, akhirnya Kaltim juga kebagian. Selain itu, kemarin Kaltim mendapat bantuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bantuan itu berupa 60 paket APD tanpa kacamata google. Termasuk 250 pasang baju hazmat.

Sementara itu, hingga kemarin (25/3), laju pertambahan jumlah pasien positif terjangkit virus corona belum melambat. Ada 1.906 kasus orang dalam pemantauan (ODP). Sebanyak 466 sudah selesai pemantauan dan 1.440 masih berproses. Sedangkan, penambahan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 5 kasus. Yaitu, 2 pasien dilaporkan dari Berau. Kemudian, 1 pasien dari Kabupaten Kutai Kartanegara dan 2 pasien dari Paser.

"Laporan baru ini tidak terhubung dengan klaster yang sudah terkonfirmasi Covid-19 sebelumnya. Saat ini pasien-pasien tersebut mendapatkan perawatan isolasi di rumah sakit daerah masing-masing," jelas Andi dalam rilisnya.

Tak ada yang positif, namun penambahan hasil negatif sampai dengan kemarin (25/3) sebanyak 2 kasus. Pertama satu kasus dari Berau yang mempunyai riwayat mengikuti pertemuan sidang tahunan Sinode di Bogor dan satu kasus dari Balikpapan yang mempunyai riwayat perjalanan dari Jakarta.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X